Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Perayaan pergantian tahun di wilayah Kota Malang, Jawa Timur dilaporkan tanpa terjadi kerumunan yang berarti, dimana sejumlah ruas jalan protokol dan titik-titik yang menjadi tempat berkumpulnya masyarakat terpantau lengang.
Berdasarkan pantauan ANTARA, pada Sabtu dini hari, kawasan Soekarno-Hatta yang terletak di Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru terpantau lengang dan tidak terjadi kemacetan pada malam pergantian tahun.
Pada tahun-tahun sebelum pandemi penyakit akibat penyebaran virus Corona, kawasan Soekarno-Hatta merupakan salah satu titik berkumpulnya masyarakat dari berbagai wilayah, termasuk dari Kabupaten Malang dan Kota Batu.
Selain itu, pada titik lainnya yakni di depan Balai Kota Malang atau kawasan Alun-Alun Tugu, juga terpantau tidak ada kerumunan masyarakat. Sementara di kawasan Jalan Ijen yang berada di Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Klojen, juga terpantau lengang.
Dari seluruh titik yang terpantau, ada sejumlah warga yang memang menghabiskan waktu di kawasan tersebut. Namun, masyarakat yang tengah berada di kawasan itu tidak menyebabkan adanya kerumunan yang menyebabkan kemacetan arus lalu lintas.
Pada malam pergantian tahun di wilayah Kota Malang tahun ini, cuaca dilaporkan berawan dengan suhu udara berkisar 22 derajat Celsius. Kota Malang sempat diguyur hujan pada sore hari, namun tidak merata.
Wali Kota Malang Sutiaji usai melakukan pemantauan sejumlah titik di wilayah Kota Malang mengatakan bahwa titik-titik yang pada tahun-tahun sebelum pandemi COVID-19 merupakan pusat berkumpulnya masyarakat, pada malam pergantian tahun terpantau lengang.
"Tidak ada kerumunan yang berarti. Termasuk di Alun-Alun Merdeka, ini merupakan salah satu titik yang diminati masyarakat saat tahun baru. Fasilitas umum, kita tutup semua,' katanya.
Ia menambahkan, untuk tempat-tempat usaha yang ramai, pihak kelurahan dan kecamatan terus melakukan pemantauan. Jumlah pengunjung kafe dan tempat makan yang beroperasi hingga malam hari, disesuaikan dengan aturan level 1 PPKM.
Selain itu, lanjut Sutiaji, Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kesehatan Kota Malang juga melakukan tes usap antigen secara acak di kafe-kafe yang beroperasi. Sejauh ini, tingkat kepatuhan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan terpantau cukup baik.
"Kami juga mengambil sampling (tes antigen acak), kebanyakan masyarakat sudah vaksin. Rata-rata sudah lebih dari 97 persen masyarakat sudah menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah," katanya.
Tercatat, secara keseluruhan di Kota Malang ada sebanyak 15.651 kasus konfirmasi positif COVID-19, dengan kasus aktif tercatat empat kasus. Dari total tersebut, sebanyak 14.515 orang dilaporkan telah sembuh, 1.132 orang dinyatakan meninggal dunia. (*)