Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Malaysia mencatat hingga Selasa sore (17/12) sebanyak 17 orang meninggal dunia akibat banjir yang melanda Negara Bagian Selangor.
"Saya menyampaikan ucapan takziah kepada semua korban tragedi banjir yang mulai melanda Selangor pada tanggal 18 Desember yang lalu," kata Menteri Besar Selangor, Amiruddin Shari dalam keterangannya kepada media.
Hingga Selasa pukul 08.00 waktu setempat, sebanyak 30.632 orang dari 4.672 keluarga telah dievakuasi di 203 Pusat Pemindahan Sementara (PPS) di Selangor.
"Angka sebenarnya dari korban dan keluarga diprediksi meningkat berdasarkan dua faktor," katanya.
Faktor pertama yakni terdapat sejumlah daerah yang menunjukkan peningkatan ketinggian air seperti Kuala Selangor dan Kuala Langat, termasuk Sepang.
Hal kedua, ada sebagian korban memilih untuk tetap tinggal di kediaman masing-masing walaupun bantuan pencari dan penyelamat (SAR) sudah menghampiri mereka.
"Hingga kini 17 korban meninggal telah dicatat, namun pengesahan PDRM (polisi) masih diperlukan terkait penyebab kematian setiap korban," kata menteri.
Pada kesempatan itu, Amiruddin mengumumkan Pemerintah Negeri Selangor memberi sumbangan RM10.000 kepada keluarga korban banjir.
Sepanjang operasi SAR, sebanyak 453 peralatan bantuan dioperasikan dari sejumlah agen dan badan Pemerintah Negeri Selangor, serta Pemerintah Persekutuan seperti Angkatan Pertahanan Malaysia (APM), Polisi Diraja Malaysia (PDRM), Jabatan Bomba dan Penyelamat Malaysia (JBPM), Angkatan Tentera Malaysia (ATM), Jabatan Kebajikan Masyarakat, serta RELA.
Sebanyak 17 orang meninggal akibat banjir di Selangor
Selasa, 21 Desember 2021 19:53 WIB