Jakarta (ANTARA) - Tim gabungan pencarian korban hilang akibat bencana awan panas dan guguran Gunung Semeru memaksimalkan operasi pencarian yang dilakukan berbagai organisasi dan relawan yang dikomandoi Badan Nasional Pencarian dan Penyelamatan (Basarnas).
“Fokus pencarian pada Kamis direncanakan seperti lokasi sebelumnya yaitu Kajar Kuning, Tambang Pasir dan Kebon Deli,” ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Abdul mengatakan hingga kini terdata sementara terdapat sejumlah alat berat telah diterjunkan untuk proses pencarian yakni 19 unit excavator, dua unit bulldozer, tujuh unit dump truck, dua unit backhoe loader, satu unit crane charge, satu unit mobil DU Brimob, dan satu mobil water treatment. Peralatan ini tersebar di beberapa titik antara lain di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo.
“Diharapkan para warga yang antusias untuk melihat kondisi terkini usai erupsi Gunung Semeru diimbau untuk menjauhi lokasi pencarian dan evakuasi. Hal ini disebabkan karena akan menjadi kendala tersendiri, apabila jalur evakuasi dan pencarian tidak steril dari aktivitas para warga setempat,” ujar Abdul.
Hasil asesmen sementara, tercatat perkembangan warga yang mengungsi di beberapa titik antara lain Kecamatan Pasirian tujuh titik (1.518 jiwa), Kecamatan Candipuro delapan titik (4.563 jiwa), Kecamatan Pronojiwo empat titik (1.056 jiwa), Kabupaten Sukodono 10 titik (334 jiwa), Kabupaten Sumbersuko delapan titik (312 jiwa), Kabupaten Lumajang 12 titik (421 Jiwa), Kabupaten Yosowilangun sembilan titik (97 jiwa), Kabupaten Pasrujambe dua titik (197 jiwa), Kabupaten Randuagung sembilan titik (31 jiwa).
Lebih lanjut, Kabupaten Senduro delapan titik (152 Jiwa), Kabupaten Tekung lima titik (73 jiwa), Kabupaten Jatiroto empat titik (95 jiwa), Kabupaten Kunir lima titik (171 jiwa), Kabupaten Klakah tujuh titik (55 jiwa).
Kemudian Kabupaten Kedungjajang sembilan titik (59 jiwa), Kabupaten Gucialit dua titik (15 jiwa), Kabupaten Tempursari satu titik (21 jiwa), Kabupaten Padang empat titik (205 jiwa), Kabupaten Ranuyoso lima titik (49 jiwa), Kabupaten Rowokangkung lima titik (60 jiwa), dan Kabupaten Tempeh 13 titik (693 jiwa). Dengan total pengungsi yang tercatat 10.565 jiwa. (*)