Surabaya (ANTARA) - Mahasiswa dan dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya melakukan pendampingan pada warga Kendangsari untuk meningkatkan ketahanan pangan di tingkat keluarga melalui penerapan metode hidroponik.
Mahasiswa UMSurabaya Zainal Rusdi di Surabaya, Sabtu mengatakan penerapan metode hidroponik karena cocok untuk wilayah RT 07 RW 03 Kendangsari yang memiliki lahan terbatas.
"Kegiatan ini juga menjadi bagian dari Program Pengembangan Pemberdayaan Desa (P3D) yang diinisiasi Kemenristek Dikti," katanya.
Zainal mengungkapkan pihaknya dipercaya kementrian untuk memberdayakan desa. Dengan meningkatkan kesadaran akan ketahanan pangan untuk peningkatan ekonomi.
"Di jalan-jalan tadi terlihat sudah banyak yang menanam menggunakan hidroponik. Jadi kami sosialisasikan lagi dan kewajiban kami memperbaiki green house serta memperluas jangkauan budaya hidroponik," ujarnya.
Untuk titik pemberdayaan, dikatakan Zainal dilakukan di dua lokasi yaitu di RT 7 RW 3 dan di RT 01 RW 05.
Secara bertahap dilakukan pendampingan dalam memulai hidroponik dan mempertahankan produksinya untuk ketahanan pangan. Kemudian dilakukan peningkatan ekonomi dengan menjual hasil hidroponik.
"Alhamdulillah kemarin sudah panen bersama warga dan didapat tujuh kilogram kangkung. Dijual perkemahan 250 gram harganya enam ribu," tuturnya.
Untuk memaksimalkan produksi pangan warga, penerapan hidroponik juga dimodifikasi untuk bisa dibudidaya lele.
"Airnya kami bersihkan dulu supaya tanamannya enggak keracunan gara gara kotoran lele. Airnya difilter. Ini belum dipasang filter soalnya ada kebocoran nunggu panen kolam kosong baru dibenerin," katanya.
Dosen pendamping Dedi Surahman mengungkapkan tahun ini merupakan tahun kedua dijalin kerja sama antara mahasiswa dengan warga. Diharapkan lingkungan Kendangsari memiliki potensi bisnis ke depannya.
"Juga ada pemberdayaan lingkungan karena yang kami sasar lingkungan yang kosong. Kemudian kami manfaatkan membuat bisnis baru yang ringan," ucapnya.(*)