Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Jawa Timur, melakukan tes atau uji usap antigen kepada ribuan siswa tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) dalam upaya mengantisipasi munculnya klaster sekolah tatap muka terbatas.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana, di Kota Malang, Jumat mengatakan bahwa ada kurang lebih 2.000 siswa tingkat SD dan SMP yang telah menjalani tes usap antigen, dan seluruhnya memiliki hasil negatif COVID-19.
"Hasilnya negatif semua, kami berupaya untuk mengantisipasi adanya klaster sekolah," kata Suwarjana.
Suwarjana menjelaskan, pelaksanaan tes usap antigen kepada ribuan siswa yang ada di wilayah Kota Malang tersebut dilakukan mulai 24 September 2021, dan dilakukan secara acak. Namun, pelaksanaan uji usap tersebut akan dilakukan secara rutin.
Menurutnya, pelaksanaan tes usap antigen secara rutin kepada para siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas tersebut, menyesuaikan dengan ketersediaan alatnya, dan tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Malang.
"Untuk swab siswa, dilakukan secara acak kepada kurang lebih 2.000 pelajar," katanya.
Ia menambahkan, pelaksanaan tes usap kepada para siswa termasuk guru dan tenaga pengajar tersebut, tidak memungkinkan untuk dilakukan setiap hari. Hal tersebut dikarenakan jumlah guru dan murid jenjang SD dan SMP cukup banyak, dan ada keterbatasan tenaga kesehatan.
"Kami tidak mungkin melakukan swab setiap hari, karena ketersediaan nakesnya terbatas. Sementara di Kota Malang ada 13 ribu guru dan 45 ribu siswa. Sehingga kami lakukan secara acak," ujarnya.
Untuk saat ini, terkait dengan ketersediaan alat tes usap antigen, Dinas Kesehatan Kota Malang memiliki kurang lebih sebanyak 25 ribu hingga 30 ribu alat. Tes usap antigen untuk para pelajar, termasuk guru tersebut akan dilakukan secara rutin.
Selain itu, lanjutnya, dalam upaya untuk menciptakan kekebalan kelompok khususnya para siswa dari virus Corona, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang juga melakukan percepatan pelaksanaan vaksinasi.
Hingga saat ini, sudah 90 persen pelajar telah mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama, dari jumlah total pelajar tingkat SD dan SMP di Kota Malang yang sebanyak 45 ribu orang. Percepatan vaksinasi juga akan dilakukan untuk pemberian dosis kedua vaksin COVID-19.
"Kami juga terus melakukan percepatan vaksinasi. Vaksinasi pelajar di Kota Malang sudah 90 persen (untuk dosis pertama), dari total 45 ribu pelajar," ujarnya.
Secara keseluruhan, di Kota Malang ada sebanyak 15.424 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 14.282 orang dilaporkan telah sembuh, 1.118 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan. (*)
Disdikbud Kota Malang swab ribuan siswa antisipasi klaster sekolah
Jumat, 1 Oktober 2021 17:27 WIB