Surabaya (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Surabaya mengajari warga pesisir Bulak- Surabaya, untuk mengolah limbah masker dan cangkang menjadi produk yang bernilai, yaitu paving.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM)," kata Ketua Program Pemberdayaan Masyarakat UMSurabaya Dede Nasrullah di Surabaya, Sabtu.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini, lanjut Dede, dilakukan UMSurabaya bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan Forum Rektor Indonesia (FRI) dengan tajuk "Lawan Polusi dengan Revolusi Mental".
"Mengelola sampah medis dan cangkang adalah bentuk aksi nyata dari terbengkalai jadi bernilai. Karena di masa pandemi ini banyak ditemukan sampah masker, dan di pesisir juga banyak limbah cangkang kerang," ujarnya.
Tak hanya mengajarkan warga mengolah limbah untuk membuat paving, pihaknya juga memberikan bibit toga dan paket makanan sehat pada warga.
"Taman tanaman obat keluarga (toga) kami bagikan agar warga bisa membudidayakannya sebagai bentuk aksi dari konsumtif Berubah produktif," ujarnya
Dede menambahkan program tersebut diharapkan dapat mengubah cara hidup, dan cara berpikir masyarakat agar masyarakat memiliki etos kerja, integrasi dan gotong royong.
Mahasiswa jurusan Teknik Sipil UMSurabaya Yuniar Isnaini yang berinovasi dalam mengolah limbah ini mengungkapkan limbah masker mengandung kandungan plastik HDPE yang digunakan sebagai pengisi aggregat halus. Sehingga bisa melekatkan agregat bahan kasar yaitu limbah cangkang.
Selain itu, limbah masker juga membantu agregat halus lainnya berupa pasir dan semen dalam proses pembuatan paving.
"Sebelum pengolahan limbah masker dan cangkang kami bersihkan dulu memakai detergen. Kemudian dikerinhk dan kami bakar menggunakan alat pembakar tanpa asap yg juga merupakan inovasi kampus," ujarnya.
Setelah cangkang dan masker dibakar hingga menjadi abu, kemudian dipilah hingga menjadi abu halus dan siap dicampurkan dengan semen untuk dicetak menjadi paving.
"Campuran abu limbah ini menjadi keunggulan dalam paving. Karena menambah kuat tekan dan daktilitas paving," katanya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Inovasi dan Sumber daya Insani UMSurabaya Ma'ruf Sya'ban menambahkan program ini dilakukan bagian dari komitmen kampus mengajak masyarakat agar peduli pada lingkungan.
"Isu polusi ataupun limbah masker harus menjadi perhatian bersama Aksi olah limbah masker dan cangkang menjadi penanda bahwa masyarakat harus mencintai lingkungannya" ujarnya. (*)
UMSurabaya ajari warga pesisir olah limbah masker dan cangkang jadi paving
Sabtu, 14 Agustus 2021 16:05 WIB
Mengelola sampah medis dan cangkang adalah bentuk aksi nyata dari terbengkalai jadi bernilai