Tulungagung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, akhirnya memutuskan menunda latihan dasar (latsar) aparatur sipil negara (ASN) Gelombang 3 demi mencegah terulangnya penularan COVID-19.
Keputusan penundaan itu disampaikan oleh Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, Rabu, menanggapi banyaknya calon ASN setempat yang terkonfirmasi positif corona, usai mengikuti latsar ASN gelombang 2 selama dua pekan, mulai akhir Mei hingga 15 Juni.
"Saya minta ditunda latsar berikutnya, karena kesehatan hendaknya lebih penting dan diutamakan," katanya, menyampaikan hasil evaluasi dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Pemkab Tulungagung.
Sampai kapan penundaan dilakukan, Maryoto belum memberikan jawaban pasti. Kata dia, pelaksanaan lanjutan akan dievaluasi jika situasi sudah kondusif dan memungkinkan pelaksanaan latsar ASN gelombang 3.
Maryoto meminta para pihak terkait untuk memahami kebijakan itu. Sebab ledakan kasus COVID-19 terjadi di hampir seluruh kawasan Indonesia.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala BKSDM Tulungagung Kamsiah menjelaskan, calon ASN yang mengikuti latsar ASN tahun ini merupakan hasil penjaringan Tahun 2019.
Pelaksanaan latsar gelombang 1 sudah dilaksanakan dengan lancar tanpa ada temuan kasus COVID-19 sepulang dari lokasi diklat prajabatan.
Namun dalam pelaksanaan latsar ASN gelombang 2 yang diikuti 176 calon ASN dan 155 mentor, sebanyak 78 orang dinyatakan positif COVID-19.
"Yang gelombang satu negatif semua, tapi yang gelombang dua ada yang positif," katanya.
Tambahan kasus COVID-19 dari klaster Latsar ASN di Surabaya yang berjumlah 78 orang ini menyebabkan Rumah Sakit Darurat COVID-19 Kabupaten Tulungagung saat ini nyaris penuh.
Dari total daya tampung RSDC di kompleks Rusunawa UIN SATU Tulungagung yang mencapai 136 tempat tidur, saat ini tinggal menyisakan lima kamar.