Gresik (ANTARA) - Puluhan warga Perumahan Cerme Prisma Land, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mengungsi ke tempat yang lebih tinggi karena banjir akibat luapan Kali Lamong mulai masuk ke rumah mereka dan menggenang hingga ketinggian 1,5 meter.
Kepala Desa Guranganyar Andik Taufik kepada wartawan di Gresik, Selasa, menyebut proses evakuasi warga dilakukan menggunakan satu perahu karet milik BPBD Gresik secara bergantian.
Baca juga: Banjir di Gresik meluas, seorang anak tewas terseret arus
Ia mengatakan, selama warga mengungsi, kebutuhan logistik menjadi tanggung jawab pemerintah desa.
"Kami upayakan kebutuhan logistik warga terpenuhi, dan total ada 80 warga yang mengungsi dari perumahan. Ada yang tinggal di rumah RT, sekolahan hingga pulang ke Surabaya," katanya.
Baca juga: Banjir akibat luapan Kali Lamong rendam puluhan desa di Gresik
Ia berharap Pemkab Gresik membangun tanggul dengan panjang dari wilayah Cerme sampai Balongpanggang, agar ke depan tidak terjadi banjir kembali.
Sementara itu, salah satu warga, Sumi Rayahu, mengatakan dirinya mengungsi bersama warga sejak Senin (14/12) dini hari pukul 03.00 WIB, atau pada saat air mulai masuk perumahan.
"Genangan air begitu cepat masuk ke perumahan, dan awalnya hanya 50 cm, kalau saat ini lebih dari 1 meter. Makanya banyak warga yang mengungsi," katanya, mengungkapkan.
Ia berharap, ada tindakan konkret dari pemerintah, agar banjir bisa cepat surut, serta rumah warga bisa ditempati kembali.
Sebelumnya, banjir akibat luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik meluas, dan menggenangi ratusan desa di tiga kecamatan, masing-masing Balongpanggang, Benjeng, dan Cerme, dan mengakibatkan seorang anak perempuan bernama Nafisah (12), asal Desa Kedungrukem, tewas terseret arus deras.
Puluhan warga Perumahan Cerme Gresik mengungsi akibat banjir.
Selasa, 15 Desember 2020 18:52 WIB