Surabaya (ANTARA) - Jumlah pasien sembuh dari COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Lapangan di Jalan Indrapura Surabaya mencapai 2.070 orang berdasarkan data per 25 September 2020.
"Angka kesembuhannya 2.070 orang dan syukurlah nol kematian," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jumat sore.
Di RS Lapangan, sejak pertama dibuka sampai sekarang dihuni sebanyak 2.241 pasien, dengan 2.070 orang di antaranya telah terkonversi negatif dan sisanya masih mendapat perawatan.
Menurut dia, kiat utama dari keberhasilan adalah karantina terpusat yang dilakukan oleh RS Lapangan Indrapura sehingga menjadi cara paling efektif memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Jatim.
Gubernur Khofifah juga berterima kasih kepada para tenaga kesehatan, baik dokter dan perawat, para relawan serta semua pihak yang telah bekerja secara profesional tidak kenal lelah, khususnya Pangkogabwilhan II selaku komandan di RS Lapangan.
Selain metode isolasi atau karantina terpusat, metode perawatan yang tepat disebutnya menjadi aspek pendukung akan tingginya angka kesembuhan.
Setiap pasien, kata dia, didukung penuh dengan makanan bergizi tinggi, rutin berjemur, senam dan beraktivitas, bahkan hingga bisa minum kopi bersama.
"Ini sebagai upaya meningkatkan rasa nyaman dan bahagia ini guna meningkatkan imunitas dan mempercepat kesembuhan pasien," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Selain itu, untuk mencegah happy hypoxia, monitoring oksigen juga dilakukan secara ketat 3-4 kali sehari dan diharapkan bisa mencegah terjadinya kondisi memburuk akibat COVID-19.
Sementara itu, situasi COVID-19 di Jatim berdasarkan data dari gugus tugas provinsi, angka kumulatif pasien terkonfimasi positif sebanyak 42.391 atau 293 kasus baru tercatat pada Jumat (25/9).
Pasien yang dirawat sebanyak 4.102 orang (9,67 persen), kemudian angka kesembuhan hari ini adalah 343 orang atau totalnya mencapai 35.205 orang (83,05 persen).
Sementara pasien meninggal dunia di Jatim sudah sebanyak 3.084 orang (7,28 persen).
Terkait sebaran zonasi, di Jatim sekarang masih ada enam daerah yang berzona merah atau berisiko tinggi, yaitu Kota Malang, Kota Batu, Kota Probolinggo, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Probolinggo.
Lalu zona oranye atau jingga (berisiko sedang) sebanyak 25 kabupaten/kota, serta tujuh daerah berada di zona kuning atau berisiko rendah.
"Zona kuningnya di Kabupaten Madiun, Pamekasan, Trenggalek, Pacitan, Kediri, Sampang dan Tulungagung," katanya. (*)