Malang (ANTARA) - Pemerintah Kota Malang meningkatkan pengawasan terhadap para pasien dengan status suspect atau yang sebelumnya disebut sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona di wilayah itu.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap pasien berstatus suspect COVID-19 tersebut, dengan mengoptimalkan peran puskesmas pada masing-masing wilayah.
"Jika (pasien suspect) sudah dipulangkan, kami pantau kondisinya melalui puskesmas. Apa saja keluhannya, perawatannya akan kami sesuaikan," kata Husnul, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.
Baca juga: Kota Malang catat lonjakan 48 kasus COVID-19 dalam sehari
Pengawasan tersebut perlu dilakukan, kata dia, karena pada periode 24-26 juli 2020 sebanyak 68 orang pasien yang sebelumnya berstatus suspect COVID-19 dinyatakan terkonfirmasi terpapar virus corona, yang diketahui dari hasil tes usap.
Pada periode yang sama, Kota Malang juga mengalami lonjakan kasus positif sebanyak 109 orang, dengan penambahan kasus paling banyak berasal dari pasien berstatus suspect virus corona.
Baca juga: Tambah 31 kasus baru, pasien COVID-19 di Kota Malang lebih 500 orang
Untuk pasien berstatus suspect COVID-19, dalam kurun waktu sepekan terakhir di Kota Malang juga mengalami penambahan 69 orang. Pada 19 Juli tercatat, ada 534 orang pasien berstatus suspect, dan pada 26 Juli 2020 meningkat menjadi 603 orang.
Hingga saat ini jumlah pasien yang berstatus suspect COVID-19 di wilayah Kota Malang tercatat sebanyak 603 orang. Dari total tersebut, 287 orang berada dalam perawatan dan 61 orang dilaporkan meninggal dunia.
Husnul menambahkan untuk pasien yang berstatus suspect, rata-rata memiliki penyakit penyerta, seperti hipertensi, diabetes, jantung, hingga gagal ginjal. Sehingga, pasien berstatus suspect itu lebih rentan terpapar COVID-19.
"Paling banyak, pasien suspect tersebut memiliki penyakit penyerta, seperti hipertensi, kemudian diabetes," katanya.
Baca juga: Gubernur minta kepala daerah Malang Raya kendalikan penyebaran COVID-19
Husnul menambahkan, para pasien berstatus suspect COVID-19 tersebut, pada saat hasil tes usap atau swab test keluar, ada beberapa yang sudah meninggalkan rumah sakit, karena kondisi klinis pasien dinyatakan telah membaik.
Namun, lanjut Husnul, ada juga pasien berstatus suspect COVID-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit rujukan, pada saat hasil tes usap telah diterima Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Malang.
"PDP itu dilatarbelakangi oleh penyakit penyerta atau komorbid. Jadi, terkadang hasil swabnya keluar ketika sudah dipulangkan, kadang juga ketika masih perawatan," ujarnya.
Pemerintah Kota Malang juga mengambil langkah untuk memberikan suplemen kepada para pasien yang berstatus suspect COVID-19 tersebut. Suplemen itu, diharapkan mampu meningkatkan imunitas pasien agar bisa segera sembuh dari COVID-19.
"Kami juga memberikan suplemen kepada pasien berstatus PDP tersebut," kata dia.
Hingga saat ini, di Kota Malang tercatat ada 553 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 43 orang dilaporkan meninggal dunia, 172 orang dinyatakan sembuh, dan sisanya masih berada dalam perawatan.