Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapresiasi para kader PDI Perjuangan di daerah yang tetap solid dan tidak terprovokasi oleh aksi pembakaran bendera partai itu yang dilakukan sekelompok massa pada pekan lalu di Jakarta.
“Salut untuk teman-teman PDI Perjuangan di Banyuwangi dan di seluruh daerah yang tetap solid dan tidak mau terprovokasi, serta memilih menyerahkan masalah pembakaran bendera ke jalur hukum, sesuai surat perintah harian Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Bupati Anas keoada wartawan di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.
Menyikapi hal itu, menurut dia, memang sudah seharusnya begitu ada masalah maka diselesaikan lewat jalur hukum dan tidak perlu provokasi dibalas dengan aksi kekerasan
Azwar Anas mengajak semua elemen warga untuk terus kompak, bersatu padu, dan tak mudah dipecah belah.
Masa sulit saat ini dengan adanya pandemi COVID-19, katanya, memerlukan gotong royong semua elemen, karena tanpa kerja bersama, pandemi tidak akan bisa dilalui dengan baik.
"Daerah kita, negara kita, juga harus terus bergegas melakukan langkah-langkah pembangunan dan itu hanya bisa dilakukan jika semua kompak, bergotong royong, tidak terpecah belah," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Ia mencontohkan sejumlah negara di Timur Tengah yang terus terkoyak oleh konflik, sehingga tidak bisa melakukan pembangunan dengan baik.
“Maka jangan sampai Indonesia terseret ke dalam konflik Jangan mau dipecah belah," ucapnya.
Jika upaya memecah belah bangsa berhasil dilakukan, kata Anas, yang dirugikan adalah masyarakat luas karena tidak dapat hidup tenang serta tidak dapat meningkatkan derajat hidupnya. Yang ada justru konflik serta perseteruan berkepanjangan yang menyita habis energi masyarakat.
"Indonesia harus terus bekerja menghadapi tantangan nasional dan global untuk menyukseskan tugas sejarah membangun kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan perdamaian dunia," tuturnya.
Bupati Banyuwangi apresiasi kader PDIP tidak terprovokasi aksi pembakaran bendera partai
Senin, 29 Juni 2020 16:41 WIB