Surabaya (ANTARA) - Yayasan Manarul Ilmi Institut Teknologi 10 Nopember (YMI ITS) menggandeng para arsitek lulusan kampus setempat untuk turut serta dalam program wakaf desain masjid bertajuk "Dari ITS untuk Indonesia".
Peluncuran program dari yayasan yang didirikan para mantan rektor ITS ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang disiarkan secara daring melalui aplikasi Zoom di kantor YMI ITS, Surabaya, Sabtu.
Dosen arsitek ITS Andi Mapajaya mengatakan setidaknya ada tujuh arsitek alumnus ITS yang bergabung dalam program wakaf desain ini. Mereka memiliki satu visi untuk ikut menyumbang keahlian mereka bagi kepentingan bersama.
"Mulai dari angkatan 19 sampai 34 bahkan setelah MoU ini, beberapa senior kami juga mau ikut bergabung. Sementara ini mereka sudah berbuat secara parsial, dan skalanya lebih besar lagi," katanya.
Andi mengungkapkan, pihaknya akan mendesain masjid sesuai permintaan pengurus masjid yang telah bekerja sama dengan YMI ITS.
"Beberapa arsitek ini juga pernah terjun langsung, jadi bisa membantu juga nanti sampai proses pembangunan masjid," ujarnya.
Tak hanya mendesain masjid di luar ITS, para arsitek ini juga mendesain selasar masjid ITS agar bisa lebih maksimal dipergunakan.
Sekretaris YMI ITS, Arif Wisnu mengungkapkan program ini diharapkan dapat menyumbangkn hasil karya arsitek yang juga alumnus untuk dipakai masjid lama maupun baru.
Desain ini, diupayakan YMI ITS agar bisa dipakai masjid-masjid yang menginginkan desain lebih indah.
"Nantinya para arsitek ini akan mendesain masjid sesuai dengan permintaan yang masuk. Tentunya ada kriteria dari panitia pembangunan yang akan menseleksi masjid yang mendapat wakaf desain, bisa terkait legalitas atau status tanah," katanya.
Tak hanya mengusung program wakaf desain masjid, memperingati setahun YMI juga dilakukn pemberian beasiswa pada mahasiswa ITS sebesar Rp Rp650.000 perbulannya.
"Beasiswa ini hasil dari kerja sama dengan perbankan. Ke depan program ini kami harap terus berkembang, tidak hanya didepositokan pada bank, tapi juga untuk usaha produktif sehingga lebih banyak mahsiswa yang kami bantu," ujar mantan Ketua IKA ITS wilayah Jawa Timur periode 2012-2016 ini. (*)
