Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya bersinergi dengan Yayasan Manarul Ilmi (YMI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membedah rumah warga tidak layak huni di Mulyorejo, Kota Pahlawan, Jawa Timur dalam upaya memberikan hunian yang nyaman bagi pemiliknya.
"Alhamdulillah, dari pembangunan ini mulai terasa betul bahwa Surabaya sekarang ini tidak hanya dibangun oleh pemerintahanny. Tapi, warganya dan semua elemen masyarakat ikut bergerak," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menyerahkan kunci rumah yang dibedah di Sutorejo, Mulyorejo, Surabaya, Selasa.
Menurut dia, program Surabaya Bergerak yang digagasnya sejak beberapa waktu lalu kini sudah mulai terlihat nyata keberhasilannya.
Salah satu buktinya bisa dilihat dari program Dandan Omah atau bedah rumah atau biasa disebut pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) terhadap rumah milik keluarga Zainal Arifin di RT 04 RW 03 Kelurahan Dukuh Sutorejo, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya.
Setelah pembangunan rumah itu selesai, Wali Kota Eri bersama jajaran pengurus YMI ITS menyerahkan kunci rumah secara simbolis kepada keluarga itu. Wali Kota Eri menyampaikan terima kasih banyak kepada seluruh jajaran pengurus YMI ITS beserta anggotanya yang telah membantu warga Surabaya membedah rumah.
Cak Eri panggilan akrabnya menegaskan bahwa program Surabaya Bergerak itu tidak hanya persoalan kerja bakti yang rutin digelar setiap minggu pagi. Namun, lebih daripada itu, semua elemen masyarakat saling bersinergi untuk membangun Surabaya secara bersama-sama.
Bahkan, lanjut dia, ketika Surabaya melakukan pembangunan selalu dilakukan dengan guyub rukun dan dengan rasa gotong royong, sehingga yang kuat membantu yang lemah, dan yang mampu membantu yang tidak mampu.
Program tersebut ternyata gayung bersambut. Alhasil, saat ini sudah ada Dandan Omah yang dilakukan oleh YMI ITS, sebelumnya juga ada dandan omah yang dilakukan oleh perusahaan, dan ada pula dari Gereja. Bahkan, sudah banyak perusahaan yang menjadi orang tua asuh anak stunting, dan menjadi orang tua asuh untuk beasiswa warga yang tidak mampu.
"Ya inilah Surabaya Bergerak! Jadi, yang dimaksud bergerak adalah dari semua elemen masyarakat saling bersinergi karena Insya Allah sinergi kuat, Surabaya pasti jadi hebat," ujar dia.
Sementara itu, Ketua 1 YMI ITS Adi Dharma menjelaskan, dipilihnya rumah keluarga Zainal karena tidak lepas dari lokasinya yang masih berada di sekitar ITS. Apalagi YMI ITS yang didirikan oleh seluruh mantan Rektor ITS ini memiliki beberapa program yang tujuannya untuk keagamaan, kemanusiaan dan pendidikan.
"Untuk kemanusiaan ini salah satunya melalui program bedah rumah dan ini ternyata selaras dengan program Dandan Omah yang merupakan salah satu program pemkot, sehingga kami berkolaborasi dan ini melengkapi program Dandan Omah milik pemkot. Ke depan kami juga siap berkolaborasi lagi dalam bidang kemanusiaan," kata dia.
Setelah menerima kunci rumah yang baru dibedah itu, Zainal Arifin yang didampingi istrinya, Nur Mahmudah, mengaku sangat bersyukur dan bahagia karena akhirnya rumah yang selama ini bocor kalau hujan, kini sudah sangat bagus dan tidak lagi bocor.
Dia juga menyampaikan terima kasih banyak kepada Wali Kota Eri bersama jajaran kecamatan dan jajaran kelurahan yang telah membantu membedah rumahnya.
"Kini kami bisa tenang meskipun turun hujan, kini rumah tembok kami sudah dari tembok sama seperti orang-orang. Sekali lagi terimakasih banyak," kata dia.