Sidoarjo (ANTARA) - Jumlah pasien positif corona atau COVID-19 di Kabupaten Sidoarjo bertambah delapan orang menjadi 39 orang, terbanyak kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Syaf Satriawarman melalui keterangan tertulis, Senin, mengatakan bahwa empat dari delapan kasus positif COVID-19 itu merupakan kasus baru, sementara sisanya dari orang yang sebelumnya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
"Masih banyaknya orang yang terkena virus corona diduga karena belum maksimal pelaksanaan physical distancing," katanya.
Ia merinci tambahan delapan kasus positif COVID-19 itu masing-masing dari Kecamatan Sidoarjo, Waru. Tanggulangin, dan Sedati untuk orang yang sebelumnya PDP.
”Kemudian, empat kasus konfirmasi positif baru di wilayah kecamatan Sidoarjo satu orang, Buduran dua orang, dan Waru satu orang," tanbahnya.
Sementara, kasus ODP juga mengalami peningkatan sebanyak 39 kasus baru, masing-masing di wilayah Kecamatan Sidoarjo 16 orang, Buduran (4), Candi (1), gedangan (2), Porong (1), Wonoayu (2), Tulangan (2), Krian (1), Prambon (1), Sukodono (5), Sedati (2), Balongbendo (2).
"Pasien PDP mengalami peningkatan tujuh kasus baru ada di wilayah Kecamatan Sidoarjo tiga orang, Tanggulangin satu orang, Sukodono satu orang, Sedati satu orang, dan Waru satu orang," katanya.
Menurutnya, ODP sembuh mengalami peningkatan sebanyak 35 orang di wilayah Kecamatan Sidoarjo delapan orang, Krembung dua orang, tidak ada alamat 25 orang.
"Penambahan dua kasus pasien PDP meninggal berada di wilayah Kecamatan Sukodono satu orang dan Sedati satu orang. Penambahan dua kasus konfirmasi meninggal di wilayah Kecamatan Buduran satu orang dan Waru 1 orang," katanya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo Jawa Timur, Kombes Pol Sumardji di Sidoarjo mengatakan, satu orang yang positif COVID-19 di Waru Sidoarjo, hari ini meninggal Surabaya.
"Orang tersebut dimakamkan di Pemakaman Umum Delta Praloyo, Sidoarjo, Jawa Timur," katanya.
Ia mengemukakan, pihaknya tidak henti-hentinya mengajak kepada masyarakat untuk melakukan jaga jarak dan sebisa mungkin tidak keluar rumah.
"Jangan sepelekan virus ini," katanya.
Menurutnya, semakin hari semakin bakin banyak yang terkena virus corona atau COVID-19 bukan dari PDP tetapi pasien baru positif.
"Harusnya masyarakat sudah mengerti dan tidak cuek seperti sekarang ini," katanya.