Kediri (ANTARA) - Sebanyak 15 tenaga medis dari Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri, Jawa Timur, terpaksa harus menjalani isolasi diri setelah muncul temuan pasien positif terinfeksi virus corona atau COVID-19 yang awalnya tidak jujur terhadap kondisi kesehatannya saat pemeriksaan.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyerukan kepada seluruh warga Kota Kediri untuk selalu jujur menyampaikan semua data kepada petugas medis saat melakukan pemeriksaan kesehatan.
"Untuk seluruh warga Kota Kediri saya mohon, sampaikan semua data ke petugas medis dengan sejujur-jujurnya, keluhannya, pernah singgah di mana saja. Ini penting untuk memutus rantai penularan COVID-19," kata Wali Kota saat bertemu dengan Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) Ahmad Dahlan dr. Zainul Arifin di Command Center Balai Kota Kediri, Senin.
Baca juga: Kasus positif corona di Kota Kediri bertambah jadi empat orang
Mas Abu prihatin terhadap kasus ini, karena ketidakjujuran pasien, petugas medis di RSM Ahmad Dahlan Kediri harus mengisolasi mandiri.
Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) Ahmad Dahlan Kota Kediri dr. Zainul Arifin membenarkan adanya petugas medis yang harus melakukan isolasi diri, karena ada pasien positif corona yang tidak jujur.
"Sekitar 10 hari lalu, ada pasien yang mengeluhkan tanda-tanda ke arah COVID-19, namun ia tidak jujur mengatakan semuanya," kata Zainul.
Baca juga: Dua kasus baru positif COVID-19 di Kota Kediri dari klaster pelatihan haji
Gara-gara pasien tidak jujur, saat itu petugas medis RSM Ahmad Dahlan Kediri yang memeriksa pasien bersangkutan tidak mengenakan alat pelindung diri (APD), sebagaimana ketika memperlakukan pasien tersebut sebagai orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP).
Saat dilakukan tes swab, ternyata pasien tersebut positif terinfeksi virus corona. Sesuai dengan SOP, semua kontak erat, termasuk tenaga medis yang pernah kontak dengan pasien tersebut harus melakukan isolasi mandiri di rumah sambil menunggu hasil tes.
Baca juga: Positif COVID-19 di Kabupaten Kediri bertambah jadi 10 kasus
Sementara itu, hingga kini 15 orang tenaga medis tersebut masih menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Isolasi dilakukan selama 14 hari sambil menunggu hasil tes dari masing-masing petugas medis tersebut.
Ia mengakui dampak dari kejadian itu, saat ini RSM Ahmad Dahlan Kota Kediri kekurangan tenaga medis, padahal kinerja mereka sangat dibutuhkan.
Untuk itu, pihaknya berharap setiap pasien yang memeriksakan diri agar jujur pada petugas, terutama bila pernah bersinggungan dengan pasien positif COVID-19 atau setelah datang dari daerah yang sudah terinfeksi COVID-19, maka pasien harus menyampaikan data ini.
"Akhirnya kini kami kekurangan 15 orang tenaga medis yang sangat kami butuhkan. Makanya kami mohon masyarakat harus jujur mengatakan semuanya," kata dia.
Di Kota Kediri, ada 1.151 orang sehat dalam risiko (ORD), ada 160 ODP, dan enam PDP. Untuk jumlah kasus yang terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona ada enam orang, dimana empat masih dirawat dan sisanya sudah sembuh.