Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Jawa Timur, masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat terkait dengan pelaksanaan program kartu prakerja.
"Sampai sekarang daerah belum menerima atau belum mendapatkan petunjuk teknis pelaksanaan, sehingga sampai hari ini pemkot juga belum bisa bergerak," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Kediri Apip Permana di Kediri, Selasa.
Apip mengatakan, sambil menunggu petunjuk teknis dari pusat terkait dengan program kartu prakerja tersebut, Pemkot Kediri juga tetap menggulirkan beberapa program yang sudah dibuat, seperti pelatihan.
Menurut rencana, pemerintah akan memberikan kartu prakerja kepada dua juta orang penerima manfaat dengan nilai keseluruhan sekitar Rp10,3 triliun. Syarat penerima kartu prakerja tersebut yang bersangkutan tidak punya pekerjaan atau pekerja existing.
Pemerintah akan membagi tiga kelompok calon penerima kartu prakerja, yaitu para pencari kerja seperti lulusan baru, pekerja yang sedang bekerja, dan ketiga korban PHK.
Calon penerima kartu mendapatkan pelatihan selama tiga bulan dan mendapat sertifikat serta insentif usai pelatihan tersebut usai.
Selain itu, pekerja yang ingin meningkatkan karir juga bisa mengikuti kegiatan peningkatan keterampilan selama dua bulan dan mendapatkan insentif setelahnya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (UMTK) Kota Kediri Kristianto menambahkan, kegiatan itu sesuai dengan visi misi yang telah dituangkan dalam program unggulan dalam lima tahun ke depan, yakni menciptakan 15 ribu wirausaha baru.
Ia mengatakan, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga mempunyai latar belakang seorang pengusaha, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah untuk menciptakan wirausaha baru.
"Visi misi yang dituangkan dalam program unggulan dalam lima tahun ke depan menciptakan 15 ribu wirausaha baru. Ini menjadi tugas kami semua, tugas pemkot," kata Kristianto.
Lebih lanjut, ia mengatakan pemerintah kota juga intensif melakukan pelatihan mandiri. Bahkan, hingga kini sudah ada 1.200 calon wirausaha baru yang sudah diberi pelatihan secara gratis.
"Jadi, konsep kami menciptakan wirausaha baru yang digenjot dengan pelatihan mandiri. Kami latih 1.200 calon wirausaha baru dengan berbagai keterampilan dengan gratis," kata dia.
Ia juga menambahkan, pemerintah kota juga menyediakan bantuan modal berupa dana bergulir dengan kredit lunak yang bunga juga rendah empat persen setahun dengan masa angsuran maksimal tiga tahun. Bunga ini lebih rendah ketimbang bunga KUR yang masih tujuh persen per tahun.
Pihaknya juga mengatakan, pemerintah kota juga telah membuat program pemberdayaan masyarakat (Prodamas) sebesar Rp100 juta per RT per tahun. Anggaran itu dapat dimanfaatkan oleh RT sesuai untuk peruntukan baik infrastruktur, ekonomi, sosial dan beragam keperluan lainnya.
Kristianto mengharapkan warga di Kota Kediri selalu bersemangat untuk menjadi wirausaha baru karena dapat membantu peningkatan kegiatan ekonomi di kota yang terkenal dengan oleh-oleh kuliner Tahu ini.
Pemkot Kediri tunggu petunjuk pusat terkait kartu prakerja
Selasa, 26 November 2019 22:08 WIB