Jember (ANTARA) - Direktur Sarana dan Prasarana Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek Kemenristekdikti M. Shofwan Effendi menargetkan pembangunan Gedung "4 in 1" Project di Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, bisa selesai pada Februari 2020.
"Saya melihat semua gedung yang dibangun kemajuannya sudah mencapai 70 persen lebih, harapannya nanti pada Februari 2020 semua gedung sudah jadi," katanya dia dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Kabupaten Jember, Rabu.
Direktur Sarana dan Prasarana Ditjen Sumber Daya Iptek Kemenristekdikti mengunjungi Kampus Tegalboto Universitas Jember dalam rangka melihat dari dekat kemajuan pembangunan berbagai fasilitas, khususnya laboratorium di Universitas Jember yang mendapatkan bantuan dana dari Islamic Development Bank (IsDB) melalui program "4 in 1" Project pada Selasa (24/9) sore.
Dalam kunjungannya, M. Shofwan Effendi mengapresiasi hasil kerja Project Implementation Unit (PIU) Universitas Jember yang mampu mengawal berbagai subprogram dalam 4 in One Project, khususnya di bidang pembangunan fisik.
"Setelah pembangunan gedung, masih harus dilanjutkan dengan pemenuhan peralatan yang diperlukan," tuturnya.
Ia menegaskan maksud pembangunan berbagai sarana dan prasarana yang dibiayai oleh IsDB, yakni mengembangkan perguruan tinggi penerima bantuan sebagai center of excellent sesuai dengan keunggulan masing-masing.
"Pembangunan yang sedang kami lakukan pada hakikatnya adalah program jangka panjang, apa yang dibangun hari ini mungkin baru dirasakan hasilnya 10 tahun lagi," katanya.
Oleh karena itu, lanjut dia, pembangunan sarana fisik, penyiapan peralatan dan pelatihan bagi sumber daya manusia wajib dilaksanakan dengan baik, agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh perguruan tinggi, wilayah sekitar, dan bahkan masyarakat luas.
Rektor Unej Moh. Hasan menargetkan beberapa sarana fisik, seperti auditorium baru sudah bisa dipakai sekitar pertengahan Oktober 2019.
Oleh karena itu, pihaknya berharap Menristekdikti berkenan meresmikan sarana dan prasarana yang ada, seperti auditorium, meskipun belum sempurna 100 persen.