Sidoarjo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur mendorong kepada siswa untuk senantiasa meningkatkan budaya literasi, melalui berbagai kegiatan, baik di dalam atau juga yang berada di luar kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, Asrofi, saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Kamis mengatakan, literasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
"Salah satunya juga dengan belajar jurnalistik, karena bisa meningkatkan daya membaca seseorang," katanya di sela kegiatan Ngaji jurnalistik bareng PWI Kabupaten Sidoarjo yang berlangsung di Auditorium SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo.
Ia mengemukakan, penulis itu merupakan orang yang cerdas, di samping juga sebagai orang yang pandai dan pintar.
"Era sekarang diubah semuanya menjadi cerdas, seperti pekerjaan seorang guru yang tidak memberitahu materinya secara detail, supaya siswa mencari tahu sendiri, melalui buku internet," katanya.
Karena itu, kata dia, sangatlah tepat jika siswa bisa mengikuti kegiatan seperti ini, supaya bijak dalam menggunakan media sosial mereka dalam rangka menghadapi era 4.0 seperti sekarang ini.
"Sekali lagi, karya jurnalistik bermanfaat digunakan masyarakat, belajarlah menulis supaya dibaca banyak orang dan bermanfaat," katanya.
Ketua PWI Kabupaten Sidoarjo Abdul Rouf mengatakan, para siswa yang mengikuti kegiatan ini berasal dari 12 sekolah setingkat SMA yang ada di kabupaten setempat.
"Siswa yang ikut Ngaji Bareng ini adalah pelajar yang biasa menjadi 'wartawan' di sekolah masing-masing," katanya.
Menurutnya, ada beberapa narasumber yang menjadi inspirator dalam kegiatan tersebut di antaranya dari Kanwil DJP Jatim II yang memberikan materi tentang pengenalan pajak secara dini kepada siswa.
"Kemudian juga ada dari teman-reman media di antaranya dari media cetak, televisi dan juga dalam jaringan atau 'online', serta dari 'Bait Kata Library' untuk membantu motivasi kepada para siswa meningkatkan literasi mereka," katanya.
Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Wigatiningsih mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut karena bisa meningkatkan literasi kepada siswa.
"Sesuai dengan arti penggalan ayat Alquran yakni 'Iqro' yang artinya bacalah. Maka, kegiatan seperti ini harus terus dilaksanakan," katanya.
Dukungan serupa juga disampaikan oleh Kabid P2 Humas DJP Jatim II Nyoman Ayu Ningsih yang mengatakan jika jurnalistik tidak hanya sebatas dunia wartawan saja.
"Kami yang ada di bidang pajak juga harus berhubungan dengan jurnalistik, karena harus membuat siaran pers dan juga harus berhubungan dengan media setiap kali ada informasi terbaru dalam bidang perpajakan," katanya.