Surabaya (ANTARA) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim) menggelar budaya “megengan” bertepatan dengan Nisfu Syakban, atau malam tanggal 15 bulan ke delapan tahun hijriah, dengan membagikan sebanyak 1.440 kue apem kepada masyarakat di Surabaya.
Pembagian ribuan kue apem yang berlokasi di Jalan Masjid Al Akbar Timur Surabaya, depan Kantor PWNU Jatim itu, melibatkan puluhan anak-anak yatim piatu.
"Hari ini kami memberikan santunan kepada anak-anak yaitu piatu. Sekaligus karena bertepatan dengan 'Nisfu Syakban', kami ajak mereka untuk membagikan kue apem kepada pengendara yang melintas di jalan raya. Jumlah 1.440 kue apem yang kami bagikan mengacu pada tahun hijriah sekarang ini,” kata Ketua Care-Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Jatim Ahmad Afif Amrullah, kepada wartawan di lokasi pembagian apem, Sabtu petang.
Nisfu Syakban bagi umat Islam diyakini sebagai malam pengampunan. Afif menjelaskan pada setiap Nisfu Syakban, amaliah bagi seluruh umat manusia selama setahun dilaporkan oleh para malaikat kepada Allah.
"Kita kemudian saling meminta maaf kepada seluruh saudara dan kerabat, simbolisasinya menggunakan kue apem," ujarnya.
Bagi-bagi kue apem kepada saudara dan kerabat dalam tradisi Jawa dikenal dengan istilah "megengan". Tradisi megengan, lanjut Afif, juga menjadi pertanda bahwa sebentar lagi akan datang tamu istimewa, yaitu bulan suci Ramadhan.
"Karenanya dalam kesempatan ini kami juga mengingatkan bahwa sebentar lagi akan datang bulang suci Ramadhan. Sekaligus kami mengajak kepada para elit politik dan segenap masyarakat yang baru saja melaksanakan Pemilu 2019 agar saling memaafkan. Mari kita bersama-sama berdoa agar hasil Pemilu 2019 dapat membawa kebaikan bagi bangsa Indonesia," tuturnya. (*)