Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kembali meraih nilai A dalam penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) 2018 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
"Alhamdulillah, Banyuwangi kembali mendapat SAKIP A, tentu ini bukan nilainya yang penting, akan tapi spirit perbaikan layanannya, karena SAKIP itu evaluasinya ketat dengan berbagai indikator," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam keterangan tertulisnya diterima Antara di Banyuwangi, Rabu.
Ia mengemukakan, keberhasilan Kabupaten Banyuwangi dalam mempertahankan nilai A untuk SAKIP selama tiga tahun berturut-turut 2016, 2017 dan 2018 merupakan hasil kolaborasi banyak elemen.
Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP), katanya, yang menjadi fokus adalah target kinerja dan bukan siapa dinas pelaksananya, karena satu target kinerja itu dikerjakan bersama-sama (dikeroyok) banyak pelaksana, banyak dinas dan banyak badan.
"Dalam beberapa tahun ini, kami jalin kolaborasi antarorganisasi perangkat daerah, ego dinas dihapus, ego sektoral dienyahkan. Yang ada adalah ego daerah, yaitu bagaimana membuat Banyuwangi tambah maju," ucapnya.
Bupati Anas mencontohkan, upaya memuliakan warga lanjut usia (lansia) lewat program "Rantang Kasih" yang mendistribusikan makanan bergizi gratis tiap hari ke ribuan lansia di Banyuwangi, pelaksananya tidak hanya dari Dinas Sosial melainkan lintas dinas (OPD) seperti Dinas Kesehatan misalnya, menyupervisi gizi makanan yang disediakan oleh warung-warung rakyat yang menjadi rekanan program.
"Jadi, satu program seperti untuk warga lansia dikeroyok banyak pihak, dengan skema ini yang jadi fokus adalah target yaitu lansia. Tidak peduli siapa yang mendukung program ini yang terpenting target sasaran dibantu maksimal, itu proses bisnis yang kami kembangkan," paparnya.
Keberhasilan Banyuwangi mempertahankan SAKIP A mendapat apresiasi dari Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian PAN-RB, M Yusuf Ateh.
Menurut Ateh, Kabupaten Banyuwangi tidak hanya mampu mempertahankan nilai, akan tapi juga menjadi rujukan untuk mendorong kabupaten lain mendapat nilai yang sama.
"Saya berterima kasih pada Kabupaten Banyuwangi, tidak hanya bisa mempertahankan kualitasnya, tetapi juga mampu menginspirasi daerah lain untuk berbenah, dan hampir semua kabupaten yang nilai SAKIP-nya naik pernah belajar dengan berkunjung langsung ke Banyuwangi," katanya.
Sementara Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banyuwangi, Suyanto Waspotondo menambahkan, konsep integrasi pembangunan itulah yang terus coba diterapkan dan sehingga tim fokus ke tujuan, bukan sarana/kendaraan untuk mencapai tujuan.
"Contohnya, jika kemiskinan turun berarti tujuan pembangunan berhasil. Jadi, ukuran keberhasilan bukan terlaksananya program tapi terwujudnya tujuan, makanya kami bersyukur kemiskinan Banyuwangi berhasil diturunkan saat ini menjadi 7,8 persen dari sebelumnya selalu di atas dua digit," paparnya.
Dua tahun berturut-turut sebelumnya, 2016 dan 2017 Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten pertama dan satu-satunya di Indonesia yang meraih SAKIP A.
Penghargaan SAKIP A Kabupaten Banyuwangi diserahkan langsung oleh Menteri PAN-RB Syafruddin kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banjarmasin, Rabu (6/2). (*)
Pemkab Banyuwangi Kembali Raih SAKIP Nilai A
Rabu, 6 Februari 2019 18:24 WIB