Situbondo (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, membangun dam parit untuk mengairi lahan pertanian saat musim kemarau, terutama wilayah yang sulit dijangkau saluran irigasi karena berada di tempat tinggi.
"Lahan pertanian seperti tanah sawah dan tegal yang berada di ketinggian tertentu yang luput dari aliran irigasi di hilir akan dialiri dari air yang sudah tertampung di dam parit," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Situbondo Farid Kuntadi di Situbondo, Kamis.
Menurut dia, pemerintah kabupaten akan terus membangun dam parit penampung air hujan di lokasi-lokasi lahan pertanian yang tidak terjangkau irigasi.
Selain menadah air hujan, dam parit juga menggunakan mata air. Oleh karenanya, keberadaan sumber mata air menjadi syarat prioritas untuk membuat sebuah dam parit.
"Sebelum dam parit dibangun, kami dan penyuluh melakukan survei tempat dan selanjutnya kami usulkan ke pusat. Yang perlu menjadi catatan bersama bahwa dam parit ini bukan saluran irigasi primer," ucapnya.
Ia menjelaskan, dam parit dibangun di tempat yang lebih tinggi dan terdapat juga sumber air, sedangkan ukurannya beragam, akan tetapi rata-rata memiliki ujuran 8X15 meter dan kedalamannya disesuaikan.
"Kenapa di ketinggian, karena lahan pertanian di hilir akan mudah teraliri air, sedangkan jika lahan sawah lebih tinggi dari dam parit bisa menggunakan mesin pompa air," paparnya.
Dam parit atau waduk mini yang telah dibangun Pemkab Situbondo tersebar di hamparan lahan pertanian di beberapa kecamatan yang selama ini tidak terjangkang irigasi, seperti Kecamatan Banyuglugur, Sumbermalang dan Banyuputih. (*)
Pemkab Situbondo Bangun Dam Parit untuk Pertanian
Kamis, 18 Oktober 2018 21:26 WIB