Malang (Antaranews Jatim) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menggandeng BPJS Kesehatan dan Jasa Raharja untuk meningkatkan jumlah kepesertaan, baik dari kalangan perusahaan maupun perorangan (mandiri).
Kepala BPJS Ketengakerjaan Cabang Malang, Cahyaning Indriasari di Malang, Jawa Timur, Senin, menyatakan selain melakukan sosialisasi bersama kepada berbagai kalangan, kerja sama tersebut juga berkaitan dengan saling tukar data dan informasi terkait kepesertaan masyarakat terhadap dua BPJS tersebut.
"Kami bisa saling tukar data, misalnya kepesertaan di BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Artinya, kami saling menginformasikan data, dimana masyarakat yang sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan ternyata belum menjadi peserta BPJS Kesehatan. Ini yang saling kami informasikan," kata Cahyaning di sela sosialisasi bagi manajemen 28 rumah sakit dan 27 poliklinik serta perserta lainnya.
Ia berharap, dengan adanya sosialisasi dan bersinergi dengan BPJS Kesehatan maupun Jasa Raharja, masyarakat lebih paham jika BPJS Kesehatan berbeda ddengan BPJS Ketenagakerjaan. "Harapan kami dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat paham dan menjadi peserta kedua BPJS tersebut, karena mampu melindungi peserta secara maksimal," paparnya.
Cahyaning Indriasari yang akrab dipanggil Naning itu mengaku, selama ini masyarakat masih belum memahami jika BPJS itu ada dua dan memiliki peran yang berbeda, namun jika keduanya diambil (sebagai peserta) akan sangat menguntungkan.
Selama ini, lanjutnya, jika ada kecelakaan kerja yang mengkover asuransinya adalah BPJS Kesehatan (jika korban menjadi peserta), meski sebenarnya itu adalah ranah dari BPJS Ketenagakerjaan. Hanya saja, masyarakat masih awam, sehingga asuransi yang seharusnya bisa mereka dapatkan, tidak bisa terkover, seperti asuransi kecelakaan kerja, beasiswa bagi putra-putri korban hingga jaminan hari tua.
"Ini yang harus kami gencarkan bersama. Oleh karena itu, kami bertgandengan tangan dengan BPJS Kesehatan untuk melakukan sosialisasi maupun bertukar data kepesertaan, sehingga kami punya peta terkait kepesertaan masyarakat. Sayang kan, kalau ada program perlindungan yang bagus tetapi diabaikan oleh masyarakat," tuturnya.
Menyinggung kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan hingga Agustus 2018, Naning menyebutkan ada 4.811 perusahaan aktif yang sudah bergabung. Tenaga kerja aktif penerima upah yang sudah menjadi peserta mencapai 144.031 orang dan pekerja bukan penerima upah mencapai 22.018 pekerja.
"Jika disesuaikan dengan target kepesertaan, untuk kepesertaan perusahaan baru ditarget 1.455 perusahaan dan terealisasi 963 perusahaan, pekerja penerima upah ditarget 52.400 terealisasi 37.560 pekerja dan pekerja bukan penerima upah mencapai 25.524 dari target 22.651 pekerja hingga akhir Desember 2018," katanya. (*)
BPJS Ketenagakerjaan-BPJS Kesehatan Tingkatkan Kepesertaan Baru
Senin, 24 September 2018 18:58 WIB
Selama ini masyarakat masih belum memahami jika BPJS itu ada dua dan memiliki peran yang berbeda, namun jika keduanya diambil (sebagai peserta) akan sangat menguntungkan.