Madiun (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun melalui Dinas Perdagangan setempat mengantisipasi terjadinya kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok menyusul kondisi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
"Kami terus melakukan pemantauan dan antisipasi kenaikan harga bahan pangan karena imbas dari melemahnya rupiah. Terutama pada komoditas tertentu yang bahan bakunya impor," ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Gaguk Hariyono di Madiun, Jumat.
Menurut dia, melemahnya rupiah disebabkan karena faktor eksternal dari luar negeri yang berpengaruh ke Indonesia. Sehingga, kondisi tersebut tidak dapat dihindari oleh negara-negara lain.
Adapun, sejumlah komoditas yang harga jualnya dipengaruhi oleh bahan baku impor, di antaranya adalah tempe dan kedelai, daging ayam potong, serta telur ayam ras.
Meski demikian, Gaguk mengklaim harga pangan dan kebutuhan pokok, terlebih tiga komoditas di atas, masih terpantau normal di pasaran.
"Untuk daging ayam potong masih stabil di kisaran Rp29.000 hingga Rp30.000 per kilogram. Demikian harga beras, bawang merah, bawang putih, dan telur ayam ras," kata dia.
Ia menjelaskan, stabilnya harga pangan dan kebutuhan pokok tersebut disebabkan karena banyak komoditas yang sedang memasuki masa panen. Sehingga stok di pasaran cukup dan mampu mengimbangi permintaan konsumen.
Adapun, stok di pasaran yang cukup tersebut juga didukung dengan kondisi ketersediaan barang yang melimpah di gudang Bulog setempat.
Data Bulog Sub-Divre 4 Madiun mencatat, stok beras saat ini mencapai 10.000 ton, gula pasir lebih dari 7.000 ton, minyak goreng 5.000 liter, dan tepung terigu mencapai 21.000 ton.
Gaguk memastikan, jajarannya terus melakukan pemantauan pasokan dan harga di pasaran, sehingga jika terjadi lojakan segera diambil tindakan. Pihaknya juga intensif melaukan koordinasi dengan instansi terkait, guna melakukan kegiatan yang bertujuan untuk menstabilkan harga. (*)
Pemkot Madiun Antisipasi Kenaikan Harga Bahan Pokok
Jumat, 14 September 2018 19:07 WIB
Kami terus melakukan pemantauan dan antisipasi kenaikan harga bahan pangan karena imbas dari melemahnya rupiah. Terutama pada komoditas tertentu yang bahan bakunya impor