Madiun (ANTARA) - Tim Satuan Petugas (Satgas) Pangan Kota Madiun memantau ketersediaan stok dan pasokan bahan pokok (bapok) untuk menjaga stabilitas harga pada Ramadhan 1446 Hijriah.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Anshar Rasidi di Madiun, Rabu mengatakan pemantauan dilakukan di tiga lokasi. Yakni, Pasar Besar Madiun, Bulog Madiun, dan gudang agen LPG di Jalan Setia Budi Timur, Kota Madiun.
"Menghadapi bulan puasa, pengecekan di pasar dilakukan setiap hari. Kalau terjadi kenaikan pada komoditas tertentu, akan kami lakukan operasi pasar," ujarnya.
Menurut dia, stok beras di Bulog saat ini masih aman. Bahkan, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 7 bulan ke depan. Demikian juga di pasaran, pasokan dan harga masih stabil.
Anshar juga mengimbau masyarakat untuk tidak borong atau menimbun yang justru memicu kelangkaan barang. Pihaknya akan terus melakukan pemantauan agar stok dan harga kebutuhan pokok tetap terkendali.
Kepala Satuan Reskrim Polres Madiun Kota AKP Agus Setyawan mengatakan, pemantauan tersebut bertujuan untuk mengetahui ketersediaan atau stok pangan di pasaran mengingat permintaan konsumen pada saat bulan puasa dan Lebaran berpotensi sangat tinggi.
"Kami memastikan stok aman dan dijual dengan harga sesuai HET," kata Agus saat mengikuti tim memantau harga.
Dari hasil pemantauan diketahui stok pangan di Kota Madiun dalam keadaan aman. Meski terjadi kenaikan harga yang perlu diwaspadai. Seperti, cabai rawit yang kini telah mencapai Rp66 ribu perkilogram.
Sementara itu, SBM Kediri VI Gas Pertamina Patra Niaga Gatot Subroto menjelaskan bahwa stok LPG di wilayah Kota Madiun dalam kondisi aman. Sehingga, dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Terutama, selama Ramadhan dan Lebaran tahun ini.
"Masyarakat tidak perlu khawatir. Stok aman di pangkalan maupun SPBE. Untuk pembelian dapat dilakukan di pangkalan sesuai HET yang sudah ditetapkan pemerintah," katanya.