Bojonegoro, (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, optimsitis "lifting" atau prognosa produksi minyak siap jual yang ditetapkan sebesar 77.434.440 barel di dalam APBN 2018 bisa terealisasi dengan adanya peningkatan produksi minyak Blok Cepu.
"Kami optimistis "'ifting' minyak Bojonegoro yang ditetapkan dalam APBN sebesar 77.434.440 barel bisa terealisasi sebab produksi minyak Blok Cepu terus meningkat," kata Kepala Badan Pendapatan Daerah Pemkab Bojonegoro Herry Sudjarwo di Bojonegoro, Jumat.
Berdasarkan perhitungan di Jakarta, pada 13-15 Mei, lifting minyak triwulan I daerahnya bisa terealisasi sebesar 19.416.140,01 barel atau 25,07 persen dari target yang ditetapkan di dalam APBN sebesar 77.434.440 barel.
Namun, menurut dia, realisasi lifting minyak triwulan I itu menurun dibandingkan dengan "lifting" minyak triwulan IV pada 2017 yang bisa terealisasi sebesar 20.625.826,93 barel.
Penurunan lifting, lanjut dia, terjadi karena ada beberapa kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang produksinya menurun apabila dibandingkan dengan triwulan IV pada 2017.
KKKS JOB-PPEJ, dan PT Pertamina EP sumur Tiung Biru mengalami penurunan yang cukup drastis. Sedangkan untuk KKKS PT Pertamina EP-KSO Geo Cepu sampai dengan triwulan I 2018 berhenti produksi karena pailit, yang kemudian diambilalih PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jaw Tengah.
"Pengecekan di lapangan bahwa sumur minyak tersebut masih berproduksi. Tapi produksi sumur bekas KKKKS Geo Cepu Indonesia dimasukkan dalam perolehan litfing KKKS PT Pertamina EP Cepu," kata dia, menjelaskan.
Di lain pihak, produksi minyak Blok Cepu yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) produksinya terus meningkat hingga mencapai rata-rata sekitar 210 ribu barel per hari.
"Produksi minyak Blok Cepu meningkat dari rata-rata sekitar 207 ribu barel per hari menjadi rata-rata sekitar 210 ribu barel per hari sejak awal Mei," kata "Vice President Public and Government Affairs" ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto.
Ia menambahkan sesuai analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) produksi minyak lapangan Banyuurip Blok Cepu di Kecamatan Gayam, maksimal 210 ribu barel per hari.
"Kalau akan ditingkatkan lagi ya harus ada ada amdal yang baru," ucapnya, menambahkan.
Namun, kata dia, lapangan sumur minyak Kedungkeris, Kecamatan Kalitidu, akan meningkatkan produksi minyak Blok Cepu dengan produksi sekitar 10.000 barel per hari."Sesuai jadwal produksi akan dimulai pada 2019," ujarnya.(*)