Surabaya (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama SKK Migas mendorong ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) untuk terus meningkatkan dan mengoptimalkan kapasitas produksi minyak Lapangan Banyu Urip, Bojonegoro, Jawa Timur.
Kementerian ESDM sendiri bersama SKK Migas dan EMCL telah berkolaborasi mendukung produksi minyak yakni salah satunya melalui program pengeboran Banyu Urip Infil Clastic, optimalisasi Gas Dehydration Injection (GDI), hingga Uji Peningkatan Kapasitas Produksi
“Kapasitas Peningkatan Produksi yang dilakukan pada 11 sampai 14 November 2024 menunjukkan fasilitas Lapangan Banyu Urip mampu mencapai angka tertinggi yang diharapkan,” kata Direktur Teknik Lingkungan Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM Noor Arifin Muhammad dalam keterangan resmi EMCL di Surabaya, Selasa.
Untuk program Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) pada 6 Agustus 2024 telah menyelesaikan produksi minyak perdana dari sumur B13 yang merupakan sumur pertama program tersebut.
Untuk sumur kedua yakni B12 juga telah mulai berproduksi pada 20 September 2024 dan pengeboran dilanjutkan pada lima sumur BUIC berikutnya di well pad C dengan tajak sumur pertama telah dilakukan pada 26 September 2024.
Selanjutnya, untuk program Uji Kapasitas Peningkatan Produksi memberi kesempatan bagi EMCL untuk meningkatkan produksi minyak dengan peningkatan produksi gas hingga 153 mmscfd.
EMCL bersama Ditjen Migas hingga sekarang sedang berupaya agar strategi ini bisa dilakukan sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku termasuk dengan mengedepankan operasi produksi yang aman, andal, dan efisien.
Terlebih, total produksi kumulatif dari Blok Cepu hingga kini tercatat lebih dari 670 juta barel minyak dan telah melampaui target komitmen rencana pengembangan (POD) awal dengan perkiraan volume cadangan minyak sebesar 450 juta barel.
Melalui jumlah tersebut, EMCL telah mengapalkan lebih dari 1.000 kargo dari Floating Storage and Offloading (FSO) Gagak Rimang.
Komitmen EMCL terhadap keselamatan terbukti dengan tidak adanya insiden lost time sejak Februari 2016 hingga akhirnya perusahaan mampu menerima penghargaan Patra Nirbhaya Adhinugraha dan Patra Karya Tama dari Kementerian ESDM.
Sejak 2008 hingga 2023 dengan total investasi sekitar Rp57 triliun, Blok Cepu telah menghasilkan lebih dari 670 juta barel minyak mentah dan memberikan kontribusi lebih dari Rp442 triliun terhadap pendapatan negara.
Mengingat perkiraan cadangan Banyu Urip berpotensi meningkat dua kali lipat menjadi 1 miliar barel minyak, berdasarkan proyeksi WP&B, Indonesia berpotensi meraih tambahan pendapatan sebesar Rp421 triliun dalam bentuk pendapatan pemerintah dan pajak.
Potensi tersebut menjadikan total pendapatan keseluruhan proyek Blok Cepu bagi Indonesia akan mencapai angka yang fantastis yaitu sebesar Rp864 triliun.
Kementerian ESDM dorong EMCL optimalisasi produksi minyak Banyu Urip
Selasa, 24 Desember 2024 16:31 WIB