Bojonegoro, (Antara Jatim) - Rencana penambahan produksi minyak di Lapangan Banyu Urip kawasan Blok Cepu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) masih menunggu proses analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal) dari pemerintah pusat.
"Penambahan produksi minyak dari 160 ribu barel per hari menjadi 200 ribu barel per hari sudah disetujui SKK Migas, namun masih menunggu Amdal yang saat ini dalam proses pengajuan," kata Vice President Publik And Government Affairs PT EMCL Erwin Maryoto, saat presentasi di hadapan wartawan di Bojonegoro, Kamis.
Ia mengaku belum bisa memastikan kapan proses perizinan Amdal tersebut selesai, namun secara umum PT EMCL selaku operator eksplorasi minyak Lapangan Banyu Urip siap meningkatkan produksi tersebut.
Sebab, kata Erwin, secara umum kapasitas produksi yang ada sudah sangat mampu dan mencukupi ketika adanya peningkatan produksi tanpa adanya penambahan peralatan dan fasilitas.
"Pipa tidak ada penambahan dan kita siap, hanya Amdal yang dalam proses untuk membolehkan penambahan tersebut. Dan kami juga sudah melakukan kerja sama dengan SKK Migas untuk meninjau Amdal," ucapnya.
Sementara itu cadangan minyak yang ada di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu Kabupaten Bojonegoro diperkirakan mencapai 1 miliar barel.
Pada produksi awal, kata Erwin puncak produksi mencapai 165 ribu barel per hari, kemudian dibangun fasilitas dan mampu meningkat 185 ribu barel per hari.
"Dalam perjalanannya, produksi itu bisa ditingkatkan lagi melebihi prediksi awal, yakni mencapai 200 ribu barel per hari tanpa harus penambahan fasilitas dan investasi, meski tetap ada penambahan biaya produksi," katanya.
Proyek pengelolaan minyak di Lapangan Banyu Urip dilakukan dengan sinergi antara swasta dan pemerintah, dengan mitra seperti Pertamina EP Cepu (PEPC), BKS, pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan tujuan memenuhi kebutuhan energi nasional.(*)