Malang Raya (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Malang, Jawa Timur mengungkap penyebab kecelakaan Kilometer (KM) 77+200 Jalan Tol Pandaan-Malang, pada Senin (23/12), dikarenakan faktor suhu mesin pada truk yang melebihi batas normal atau over heat dan gangguan sistem pengereman.
Kepala Polres Malang AKBP Putu Kholisi Aryana dalam konferensi pers di pos pelayanan di kawasan Tol Karanglo, Kabupaten Malang, Rabu, mengatakan kondisi mesin yang over heat menyebabkan truk tidak mampu menanjak dan berhenti di bahu jalan.
"Truk itu mundur karena tidak kuat menanjak akibat over heat, kami sudah melakukan scan barcode dan hasilnya identik," kata Kholis.
Kelebihan suhu pada mesin itu juga berdasarkan hasil pengecekan oleh tim teknisi dari pihak produsen truk tersebut.
Pada dokumen pemeriksaan tentang mesin, radiator, hand break, resevoir break, dan silinder rem, diketahui kendaraan yang saat kejadian sedang memuat pakan ternak seberat 11,2 ton mengalami kerusakan berupa terputusnya selang radiator dan gangguan kondisi rem.
Dia memaparkan dalam rentang periode Juli sampai Desember kendaraan tersebut sudah menjalani pemeriksaan tapi tidak secara menyeluruh.
Hal itu dibuktikan dengan adanya kolom pemeriksaan temperatur dan radiator truk yang tidak dilakukan, pada Juli, Agustus. September, November, dan Desember 2024.
"Pada Oktober pemeriksaan hanya di radiator ini karena keluhan sopir truk," ujar dia.
Lebih lanjut, kata Kholis, tandon air truk ketika dicek sudah mengalami banyak tambalan pada bagian selang.
"Ini juga mendukung adanya over heat pada truk tersebut. Ada kebocoran pada host radiator dan beberapa komponen yang terlepas," ucapnya.
Kholis juga menyatakan bahwa truk tersebut mengalami gangguan pada sistem pengereman. Sehingga saat terparkir di bahu jalan dengan kontur turun akibat mesin mengalami kenaikan suhu, truk tersebut bergerak mundur ke arah berlawanan.
Saat berhenti di bahu jalan, sesungguhnya sopir truk telah turun untuk mengganjal roda bagian depan dengan balok kayu, dengan kondisi mesin kendaraan masih menyala.
"Untuk kendaraan besar (truk) saat parkir seharusnya mesin dimatikan tapi saat itu sopir memilih tidak mematikan mesin dan persneling tidak netral. Ganjalan ini harusnya di belakang karena bebannya ada di belakang," ucapnya.
Situasi itu memicu truk berjalan mundur hingga pada akhirnya menghantam bus yang saat itu sedang berjalan dari arah Surabaya menuju Malang yang mengangkut rombongan pelajar SMP IT Darul Quran Mulia, Kabupaten Bogor di KM 77+200 Jalan Tol Pandaan-Malang.
"Ada brake fluid (minyak rem) yang perlu diganti, di pengereman ada kebocoran silinder di bagian roda depan sisi kiri. Bagian air tank terdapat indikasi ada kebocoran sistem pengereman," ujarnya.
Kholis menyatakan bahwa kondisi ini memperkuat terjadinya kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan empat orang meninggal dunia, yakni sopir dan kernet bus serta dua penumpang.
"Kondisi ini mendukung (penyebab kecelakaan), bahwa truk dalam kondisi bermasalah sejak lama," kata dia.