Bengkulu (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel meningkatkan pasokan bahan bakar minyak untuk Provinsi Bengkulu guna mengatasi kelangkaan pasokan yang terjadi beberapa hari terakhir.
"Konsumsi harian Pertalite se Provinsi Bengkulu itu 600 kiloliter, dan kami memasok 714 kiloliter (untuk mengatasi kurangnya pasokan yang dibutuhkan masyarakat), Biosolar itu 192 KL per hari, Pertamax 200 KL," kata Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan, di Bengkulu, Rabu.
Pertamina mengerahkan 50 truk tangki berkapasitas 16 kiloliter untuk memenuhi kebutuhan pasokan BBM masyarakat Provinsi Bengkulu. Kemudian, pada situasi saat ini, Pertamina juga menambah truk tangki yang dioperasikan demi mempercepat dan menambah kuantitas BBM yang didistribusikan.
Namun, menurut Nikho dibutuhkan dukungan dari masyarakat agar Bengkulu bisa lepas dari situasi kelangkaan BBM, caranya agar tidak melakukan pembelian yang panik.
Ia mengatakan ketika masyarakat dapat mendukung upaya pemulihan pasokan, dalam 4-7 hari ke depan situasi akan kembali normal, tidak ada lagi kelangkaan dengan antrean BBM yang begitu panjang.
"Kami mendistribusikan lebih besar dari rata-rata konsumsi harian, namun antrean yang mengisi BBM seperti yang dapat disaksikan. Oleh karena itu, kami berharap masyarakat tidak 'panic buying'," kata dia lagi.
Saat ini, distribusi BBM ke Bengkulu terdampak akibat pendangkalan alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai, yang menyebabkan kapal tanker tidak dapat bersandar, karena pengiriman BBM melalui laut merupakan jalur utama distribusi ke Bengkulu.
Terkait kendala tersebut, Pertamina juga telah melakukan berbagai langkah mitigasi sebagai respons cepat untuk menjaga suplai energi tetap berjalan.
Sebagai langkah mitigasi, Pertamina telah melakukan alih suplai dari Fuel Terminal (FT) Lubuk Linggau dan Integrated Terminal (IT) Teluk Kabung yang didistribusikan melalui jalur darat. Pendistribusian lewat jalur darat tersebut tentunya membutuhkan waktu yang lebih lama dan juga terbatas untuk sekali pendistribusian.
Pertamina berharap percepatan pengerukan alur pelayaran oleh pihak Pelindo dapat segera dilakukan, karena hal ini sangat krusial untuk memulihkan kelancaran logistik BBM ke wilayah Bengkulu, termasuk untuk masyarakat di wilayah kepulauan seperti Pulau Enggano.