Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, mengajak masyarakat juga ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) memperbanyak menanam pohon untuk mengantisipasi meningkatnya suhu udara dan memperluas ruang hijau.
"Kami mengajak masyarakat bersama-sama menanam pohon termasuk EMCL untuk menambah ruang hijau," kata Kepala DLH Pemkab Bojonegoro Nurul Azizah di Bojonegoro, Selasa.
Berbicara dalam acara peresmian pembangunan bio gas di wilayah kerja proyek Blok Cepu, ia menjelaskan pengaruh meningkatnya panas di daerahnya, antara lain, disebabkan adanya industri migas.
Selain itu juga berkurangnya kawasan hutan, pengaruh bertambahnya jumlah kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat.
"Akibat gas buang dari knalpot juga meningkatkan suhu udara. Oleh karena itu perbanyaklah menanam pohon untuk menambah ruang hijau," ujarnya menjelaskan.
Ia juga mengapresiasi program EMCL yang membangun bio gas di kawasan operasi minyak Blok Cepu di Bojonegoro dan Tuban, karena merupakan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Sebagaimana dilaporkan "External Affairs Manager" EMCL Dave A. Seta, jumlah bio gas yang sudah terbangun sebanyak 134 unit di Desa Mojodelik, Gayam, Ringgin Tunggal, Katur, Brabowan, dan Sudu, Kecamatan Gayam dan 42 unit di Kecamatan Palang, Tuban.
"Pembangunan bio gas dilakukan sejak 2014," kata dia menjelaskan.
Ditanya biaya yang dimanfaatkan untuk membangun bio gas, ia tidak bisa menyebutkan, tapi satu unit bio gas yang bisa dimanfaatkan untuk menampung kotoran dua ekor sapi menelan biaya berkisar Rp12 juta-Rp15 juta/unit.
Pada kesempatan itu, Wakil Komisi I DPR RI Satya Widya Yudha dan Wakil Ketua SKK Migas Sukandar juga mengapresiasi program EMCL yang membangun bio gas bagi masyarakat sebagai usaha mengajak masyarakat menjadi mandiri.
"Pembangunan bio gas ini menjadi ukuran untuk menilai sebuah perusahaan yang memperhatikan lingkungan," kata Satya Widya Yudha menegaskan.
Ia mengibaratkan program yang dilakukan EMCL itu memberikan kail kepada masyarakat, bukan memberikan ikan untuk mengajak masyarakat menjadi mandiri.
"Bio gas tidak menimbulkan polusi dibandingkan elpiji," ucapnya menambahkan.
Hadir dalam acara itu "Senior Vice President" ExxonMobil Indonesia Burhanudin Mirza dan "Vice President Public and Government Affairs" ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto, selain juga perwakilan warga penerima program pembangunan bio gas. (*)