Surabaya (Antara Jatim) - Produsen Benih Jagung hibrida, Monsanto Indonesia mendorong agar petani jagung di wilayah Jatim menerapkan teknologi terkini pertanian, salah satunya penggunaan benih jagung unggulan yang tahan terhadap penyakit bulai.
Seed Busines Manager PT Karisma Indoagro Universal, Boomo Teguh Samsono yang menjadi mitra pemasaran Monsanto di wilayah Jawa Timur dalam keterangan persnya di Surabaya, Jumat mengatakan penerapan teknologi terkini juga harus mampu meningkatkan produksi petani.
"Sebab saat ini tantangan utama yang dihadapi petani jagung di wilayah Jawa Timur adalah penyakit bulai yang bisa menurunkan produktifitas hingga mengakibatkan gagal panen atau puso," katanya.
Ia menjelaskan, akhir-akhir ini tanaman jagung sangat rentan terhadap penyakit bulai yang bisa membuat tanaman gagal panen.
"Oleh karena itu, kami terus menyosialisasikan penggunaan benih jagung berkualitas agar petani bisa tetap mendapatkan hasil maksimal yang berpengaruh terhadap penghasilan petani," tuturnya.
Boomo mengaku, salah satu satu petani yang telah menerapkan teknologi terkini adalah di Kabupaten Nganjuk, yakni sebanyak 1.500 petani di wilayah itu menerapkan DEKALB DK959 dan DK771, yakni benih produksi Monsanto Indonesia.
"Kedua benih ini merupakan benih hibrida pengembangan termutakhir dari Monsanto Indonesia yang mempunyai karakter berbeda, namun saling melengkapi serta cocok untuk ditanam di wilayah Kabupaten Nganjuk dan Jawa Timur pada umumnya," ujarnya.
Ia mengatakan, benih DEKALB DK959 sangat cocok ditanam di lahan sawah bekas padi yang mempunyai sistem irigasi, dan menawarkan hasil produksi yang lebih tinggi mencapai rerata 9-10 ton per hektar, dengan toleran penyakit bulai dan cocok ditanam di musim kemarau.
"Benih ini mempunyai keunggulan khusus yakni tahan terhadap penyakit bulai serta usia panen yang lebih singkat sehingga cocok bagi petani yang mau menambah frekuensi tanam dan tentunya dengan hasil panen yang tinggi juga mencapai rata rata produksi 8-9 ton per hektar," imbuhnya.
Boomo mengaku, pihaknya kini terus meyosialisasikan kepada para petani mengenai pentingnya penggunaan benih unggulan tersebut, untuk meningkatkan produktifitas serta mencegah penyakit tanaman.
"Tim kami di lapangan tidak hentinya melakukan sosialisasi kepada petani di seluruh Jawa Timur untuk menggunakan benih jagung berkualitas dan beralih dari benih konvensional yang tidak produktif serta tidak tahan terhadap penyakit tanaman," ucapnya.(*)