Sumenep (Antara Jatim) - Pengurus Asosiasi Desa Wisata Indonesia (Asidewi) meminta Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep merebut program "familiarization trip" (famtrip) yang digagas para pemangku kepentingan guna lebih mengenalkan objek wisata setempat.
"Pamor objek wisata di Sumenep akan naik, ketika menjadi sasaran program famtrip. Apalagi, kalau program famtrip-nya digagas oleh Kementerian Pariwisata," kata Ketua Asidewi Sumenep Syaiful Anwar di Sumenep, Jawa Timur, Minggu.
Pada Jumat (14/4) hingga Sabtu (15/4), 60 wisatawan yang terdiri atas 20 wisatawan mancanegara (wisman) dan 40 wisatawan Nusantara (wisman) berkunjung ke sejumlah objek wisata di Sumenep, di antaranya Keraton Sumenep di Kecamatan Kota dan Pulau Giliyang di Dungkek.
Kunjungan puluhan wisman dan wisnus ke Sumenep itu merupakan program famtrip yang digagas penyelenggara "Majapahit Travel Fair (MTF)" 2017.
Famtrip adalah kegiatan untuk mengenalkan objek wisata baru di daerah tertentu dan biasanya diikuti oleh pelaku usaha wisata dan wartawan.
"Makin banyak famtrip ke Sumenep tentunya akan makin bagus. Objek wisata di Sumenep akan lebih dikenal sekaligus dipromosikan oleh para peserta famtrip," kata Anwar, menerangkan.
Peserta famtrip dari kalangan wartawan biasanya akan menulis secara rinci objek wisata yang dikunjunginya.
Sementara pelaku usaha wisata akan langsung memasarkan atau membuat paket wisata ke objek wisata tersebut, jika memang dinilai layak jual kepada calon pengguna jasanya.
"Daya tawar objek wisata yang menjadi lokasi famtrip biasanya akan naik, karena memang didatangi untuk lebih dipelajari dan diketahui oleh wartawan maupun pelaku usaha wisata," ujarnya.
Anwar yang pengurus Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sumenep bidang pemuda, pendidikan, dan pariwisata itu berharap disparbudpora setempat bisa merebut program famtrip sebanyak-banyaknya yang dilakukan oleh para pemangku kepentingan.
"Famtrip bisa menjadi sarana promosi yang efektif guna mengangkat objek wisata di Sumenep. Dalam konteks itu, sinergi dengan para pemangku kepentingan merupakan hal wajib," katanya.
Sementara Kepala Disparbudpora Sumenep, Sufiyanto menjelaskan, pihaknya terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan dalam rangka mengembangkan pariwisata.
"Kalau ada famtrip yang akan digagas elemen tertentu, kami tentunya akan meminta mereka menjadikan Sumenep sebagai salah satu sasaran program tersebut. Famtrip itu memang bisa membuat posisi tawar objek wisata makin kuat," katanya. (*)