Sumenep (Antaranews-Jatim) - Sejak dua tahun lalu, Pemkab Sumenep mencanangkan program tahun kunjungan wisata 2018 atau Visit Sumenep 2018.
Sejumlah persiapan pun telah dilakukan oleh pemerintah daerah untuk menyukseskan program yang salah satu tujuannya menaikkan angka kunjungan wisatawan ke ujung timur Pulau Madura tersebut.
"Memang sudah ada langkah yang dilakukan pemerintah daerah untuk menyiapkan tahun kunjungan wisata 2018. Namun, di beberapa hal lainnya, kurang menyentuh secara taktis," kata Koordinator Asosiasi Desa Wisata Indonesia (Asidewi) Madura Raya, Fadel Abu Aufa.
Salah satu objek wisata yang digaungkan sebagai pilar Visit Sumenep 2018 adalah Pulau Giliyang di Kecamatan Dungkek atau pulau dengan kandungan oksigen di atas rata-rata daerah lainnya.
Namun, hingga sekarang Pulau Giliyang belum memiliki dermaga yang representatif supaya bisa disinggahi kapal maupun perahu, baik ketika air laut dalam kondisi pasang maupun surut.
Dalam kondisi air laut surut, wisatawan bisa naik atau pindah perahu hingga tiga kali sebelum tiba di daratan Pulau Giliyang yang sudah di depan mata.
Kalau tidak mau ribet pindah ke perahu yang lebih kecil setelah naik kapal atau perahu dari Dungkek berarti memaksa wisatawan untuk turun dan selanjutnya jalan kaki ke daratan Pulau Giliyang.
"Kondisi tersebut bukan situasi yang nyaman bagi kami dan kawan-kawan pemandu wisata di Sumenep. Hal-hal yang menyentuh langsung kenyamanan wisatawan dan itu ranah pemerintah daerah, seharusnya diprioritaskan," kata pengelola biro perjalanan wisata di Sumenep itu, menerangkan.
Pemerintah daerah memang memiliki keterbatasan dana untuk membenahi semua infrastruktur objek wisata. Namun, selama dua tahun terakhir ini tercatat pemerintah daerah menggelar kegiatan yang berjudul menyambut tahun kunjungan wisata dan ternyata acaranya lebih bersifat seremonial dan hiburan semata.
"Sah-sah saja ada acara seperti itu. Namun, kalau kami bisa meminta, prioritaskan dulu hal-hal yang menyentuh langsung dengan kenyamanan wisatawan. Jangan sampai wisatawan merasa menjadi korban iklan," kata Fadel, sambil tersenyum. (*)