Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menunggu kepastian Pemerintah Kabupaten Sumenep membeli tanah yang disiapkan untuk pembangunan bandar udara perintis di Pulau Kangean.
"Sampai sekarang kami masih menunggu pembelian tanah di sana. Kalau tidak beli-beli bukan tidak mungkin kami yang beli," ujar Gubernur Jawa Timur Soekarwo ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Sabtu.
Sesuai rencana, pembangunan bandara di kepulauan Madura tersebut akan dimulai 2018 dan beroperasi pada setahun berikutnya.
Tujuannya, kata dia, meningkatkan perekonomian di wilayah setempat sekaligus mempermudah transportasi barang maupun orang yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
"Selama ini menggunakan kapal memakan waktu lama. Kalau nanti sudah ada pesawat terbang maka membawa obat-obatan atau kebutuhan dasar masyarakat segera sampai, kecuali beras karena memang berat," ucap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.
Pulau Kangean adalah salah satu dari puluhan pulau berpenghuni padat di Kabupaten Sumenep.
Dalam kondisi cuaca baik, perjalanan laut dari Pelabuhan Kalianget (Sumenep daratan) ke Pelabuhan Batu Guluk, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean dan sebaliknya, membutuhkan waktu sekitar 4,5 jam dengan menggunakan kapal cepat yang berbahan dasar "fiberglass" dan sembilan jam dengan kapal besi atau baja.
Namun, jika kondisi cuaca laut dinyatakan buruk oleh pihak berwenang, biasanya akan terjadi penundaan pemberangkatan kapal penumpang menuju maupun dari Pulau Kangean.
Sementara itu, anggota DPRD Jatim asal Daerah Pemilihan Madura Abdul Halim kepada wartawan beberapa waktu lalu berharap pembangunan bandara di Kangean secepatnya dilakukan dan pihak terkait mempersiapkan realisasinya.
"Kalau semuanya sudah siap dan memenuhi persyaratan untuk direalisasikan, segera dikerjakan supaya pembangunan bandara tersebut cepat selesai dan selanjutnya bisa dimanfaatkan," kata legislator asal Fraksi Partai Gerindra tersebut. (*)