Pemprov Jatim (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan perbaikan infrastruktur di tiga sungai di Kabupaten Probolinggo untuk mengantisipasi banjir dan menghadapi musim hujan panjang.
“Perbaikan dilakukan dengan pemasangan bronjong dan penataan alur sungai di delapan titik,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan tertulis diterima di Surabaya, Sabtu.
Khofifah menjelaskan, pemasangan bronjong dilakukan di Sungai Kertosono (satu titik), Sungai Kedunggaleng (enam titik), dan Sungai Laweyan (satu titik).
Total panjang pemasangan mencapai 367 meter dengan tinggi bronjong 7–8 meter, ditambah penataan alur sungai sepanjang 30 meter di Sungai Kertosono.
“Kita mendapat banyak pengajuan dari kabupaten/kota, terutama soal jembatan yang rusak akibat banjir. Di sini, jembatan juga sudah mulai diperbaiki,” ujarnya.
Pelaksanaan pekerjaan dilakukan selama 75 hari dengan anggaran sebesar Rp9,05 miliar yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Timur.
“Insya Allah bisa selesai Agustus ini,” ucap Khofifah optimistis.
Selain di Probolinggo, perbaikan juga tengah dilakukan di Kabupaten Lumajang dan Jember.
Di Lumajang, tantangan terbesar adalah derasnya material dari Gunung Semeru yang kerap merusak struktur bronjong.
“Pagi dikerjakan, malam sudah kena dorongan lagi dari material Semeru. Ini butuh penanganan khusus,” katanya.
Adapun di Jember, perbaikan dilakukan pada tanggul longsor di Kecamatan Tanggul.
Khofifah menegaskan, Pemprov Jatim terus bergerak menangani infrastruktur sungai secara bertahap.
“Kita berkeliling ke berbagai daerah. Ada yang pengerukan seperti di Pamekasan, ada pula yang perbaikan tanggul dan jembatan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jatim Baju Trihaksoro menyampaikan bahwa banjir pada Februari 2025 di Desa Kalibuntu merendam permukiman warga dan merusak satu gedung sekolah.
“Pemasangan bronjong penting untuk melindungi infrastruktur sekolah dan mencegah banjir yang berpotensi merusak 500 hektare lahan sawah,” ujarnya.