Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyalurkan bantuan sosial senilai Rp10,2 miliar kepada masyarakat Kabupaten Probolinggo dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Alhamdulillah hari ini kami kembali menyalurkan bantuan sosial, baik dari Dinas Sosial maupun dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,” ujar Khofifah usai menyerahkan bantuan secara simbolis di Pendopo Kabupaten Probolinggo seperti keterangan diterima di Surabaya, Jumat.
Bantuan yang disalurkan meliputi Program Keluarga Harapan (PKH) Plus senilai Rp4,764 miliar untuk 2.382 keluarga penerima, Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) sebesar Rp828 juta untuk 230 penyandang disabilitas berat, serta Bantuan Sosial Kemiskinan Ekstrem senilai Rp1,983 miliar untuk 1.322 jiwa.
Selain itu, juga disalurkan sejumlah bantuan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui skema Kewirausahaan Inklusif Produktif (KIP) bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) Jawara senilai Rp12 juta, KIP Putri Jawara senilai Rp300 juta untuk 100 orang, serta KIP KPM Jawara sebesar Rp210 juta untuk 70 orang.
Ia menegaskan bahwa penanggulangan kemiskinan memerlukan pendekatan menyeluruh dan berkelanjutan, tidak hanya dalam bentuk bantuan, tetapi juga upaya yang mendorong kemandirian ekonomi warga.
“Berbagai bentuk bantalan sosial dan ekonomi ini diharapkan menjadi stimulus untuk menggerakkan perekonomian masyarakat, sekaligus menjaga agar mereka yang sudah keluar dari garis kemiskinan tidak kembali turun status,” katanya.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga menyalurkan bantuan operasional penunjang dan tali asih sebesar Rp909 juta kepada 240 pilar sosial, termasuk SDM PKH Plus, pendamping disabilitas, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan Tagana.
Adapun bantuan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa dialokasikan melalui tiga program strategis, yakni penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) senilai Rp400 juta untuk empat desa, program Desa Berdaya sebesar Rp300 juta untuk tiga desa, serta program Jatim Puspa sebesar Rp510 juta untuk tiga desa.
Khofifah mendorong Pemerintah Kabupaten Probolinggo untuk terus menyusun program bantuan yang lebih inovatif dan berdampak jangka panjang.
“Sudah saatnya bantuan lebih bersifat pemberdayaan. Sentuh perekonomian dan kemandirian masyarakat,” ujarnya.
Khofifah juga membagikan paket sembako serta oleh-oleh ibadah haji, seperti sajadah, jilbab, dan kurma kepada keluarga penerima manfaat.
Siti Aminah (47), salah satu orang tua penerima bantuan, mengungkapkan rasa syukurnya atas perhatian yang diberikan kepada anaknya Gufron (17).
“Terima kasih, bantuan ini sangat bermanfaat bagi anak saya,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Probolinggo Fahmi Al Habib Zain menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Khofifah atas bantuan sosial yang diberikan kepada 395 penerima manfaat perwakilan di daerahnya.
“Atas nama Pemkab Probolinggo, kami mengucapkan terima kasih atas perhatian yang luar biasa dari Pemprov Jatim kepada masyarakat kami,” tuturnya.
Ia menambahkan kehadiran bantuan sosial ini menjadi wujud nyata peran pemerintah dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Tanggung jawab negara adalah menjamin hak-hak masyarakat, terutama yang tidak mampu. Ini meringankan beban ekonomi dan memberikan semangat untuk bangkit,” katanya.
Khofifah salurkan bansos Rp10,2 miliar untuk tekan kemiskinan di Probolinggo
Jumat, 20 Juni 2025 15:23 WIB

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menyalurkan bantuan sosial ke Warga Probolinggo. ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim