Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkomitmen mewujudkan net zero emission tahun 2060 dengan menanam ribuan bibit pohon di Kabupaten Lumajang untuk memperkuat daya dukung alam.
"Momen ini menjadi wujud komitmen dan sinergisitas Pemprov Jatim bersama seluruh elemen untuk terus cinta alam agar tercipta daya dukung alam dan lingkungan," kata Khofifah saat menghadiri Puncak Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia Tahun 2025 di Bumi Perkemahan Glagah Arum, Kabupaten Lumajang, Jumat.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Gubernur Khofifah bersama Bupati Lumajang Indah Amperawati serta berbagai elemen masyarakat menanam sebanyak 5.000 bibit pohon.
"Kebiasaan penanaman pohon seyogyanya tidak hanya pada saat Hari Menanam Pohon Nasional, namun di berbagai kesempatan," tuturnya.
Ia mengatakan kebiasaan menanam pohon telah dilakukannya bersama keluarga sejak tahun 1991, dimana setiap tahunnya di saat perayaan Hari Ulang Tahun dilakukan penanaman pohon.
"Oleh sebab itu, saya mengajak semua yang biasa ada acara atau seremoni dimana biasanya bunga papan, bisa dikonversi menjadi pohon hidup. Sehingga, hidup itu menghidupkan, urip gawe urup," katanya.
Dengan kerja keras bersama yang lebih masif itu, Khofifah meyakini akan bisa memenuhi target nasional guna mencapai Indonesia Net Zero Emission 2060, bahkan bisa dipercepat pada tahun 2050.
"Saya lebih sering mengajak menanam mangrove, karena mangrove bisa menyerap karbondioksida lima kali lebih banyak dari yang lain," ujarnya.
Komitmen Pemprov Jatim dalam memberikan daya dukung alam dan lingkungan juga mendapat dukungan dari berbagai pihak luar. Salah satunya melalui RISING Fellowship antara Pemerintah Indonesia dan Singapura terkait Carbon Captured, Carbon Trading dan Carbon Credit.
"Apa yang diharapkan adalah apa yang kita tanam akan menjadi amal jariah bagi kita dan yang lain. Atau bisa disebut Sedekah Oksigen yang paling alami dan bisa kita lakukan bersama-sama," katanya.
Dalam kesempatan itu, Khofifah menyerahkan bantuan Alat Ekonomi Produktif (AEP) Pengolah Gula Kelapa, beberapa AEP lainnya serta 484.743 batang pohon kepada puluhan Kelompok Tani Hutan (KTH) asal Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Jember, Pasuruan, Situbondo, dan Banyuwangi.
Komitmen dukungan bagi KTH itu merupakan upaya hilirisasi komoditas agar memperoleh nilai tambah optimal. Sebagai hasilnya, pada tahun 2025 hingga 11 Desember pukul 15.00 WIB, catatan NTE KTH Jatim masih yang tertinggi secara nasional dengan catatan sebesar Rp1,6 triliun setara dengan 48,29 persen NTE Nasional sebesar Rp3,36 triliun.
"Saya mengimbau masyarakat untuk selalu siap dan waspada di tengah ancaman bencana hidrometeorologi di penghujung tahun. Masyarakat bisa rutin memperbarui informasi dari BMKG maupun pihak-pihak lain," ujarnya.
