Sumenep (Antara Jatim) - Sebagian warga Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, yang merupakan calon penumpang kapal bertahan di kapal untuk menunggu pemberangkatan moda transportasi laut tersebut.
"Sejak pekan lalu, pemberangkatan kapal yang biasanya kami naiki ke Pulau Kangean tertunda akibat kondisi cuaca laut buruk," ujar Dul Latif, warga Desa Kalisangka, Pulau Kangean di Sumenep, Jumat.
Dul Latif adalah salah seorang dari puluhan warga Pulau Kangean yang bertahan atau berada di Kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I di Pelabuhan Kalianget.
Kapal milik PT Sumekar itu biasanya melayani lintasan Kalianget-Kangean sebanyak tiga kali dalam sepekan, yakni pada Minggu, Selasa, dan Jumat.
Namun, sejak Jumat (3/2), kapal tersebut tidak beroperasi akibat kondisi cuaca laut dinyatakan buruk, yakni ketinggian ombak pada kisaran dua meter hingga empat meter.
Manajemen PT Sumekar pun menempelkan pengumuman di sejumlah dinding kapal yang intinya belum bisa beroperasi akibat kondisi cuaca laut buruk.
"Saya memilih bertahan di kapal untuk mengirit biaya hidup selama menunggu pemberangkatan kapal. Sebagian warga lainnya menginap di hotel," kata Dul Latif, menerangkan.
Ia juga mengemukakan, sejak pekan lalu, pemerintah daerah telah memberikan bantuan berupa makanan dan minuman kepada calon penumpang kapal yang bertahan di Pelabuhan Kalianget.
"Pihak terkait di pemerintah daerah memberikan bantuan berupa makanan dan minuman sebanyak tiga kali dalam sehari," ujarnya.
Dul Latif dan warga Pulau Kangean lainnya harus lebih bersabar untuk menunggu pemberangkatan kapal.
Alasannya, BMKG memperkirakan kondisi Perairan Sumenep dan sekitarnya belum kondusif untuk pelayaran kapal penumpang hingga 13 Februari 2017.
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kalianget pun telah mengeluarkan surat edaran kepada operator atau perusahaan pelayaran untuk tidak mengoperasikan kapal penumpang hingga 13 Februari 2017.
Sementara Kepala Dinas Sosial Sumenep, R Ahmad Aminullah menjelaskan, pihaknya akan memberikan bantuan berupa makanan dan minuman kepada calon penumpang yang bertahan di Pelabuhan Kalianget hingga ada pemberangkatan kapal. (*)