Sumenep (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur masih mendata luas lahan pertanian yang terendam air akibat tingginya curah hujan pada Selasa (31/1).
"Staf kami masih di lapangan. Sesuai informasi yang kami terima, lahan pertanian di beberapa kecamatan memang dilaporkan terendam air," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Sumenep, Bambang Heriyanto di Sumenep, Rabu.
Pada Selasa (31/1) siang hingga sore, hujan deras mengguyur wilayah beberapa kecamatan di Sumenep, di antaranya Kecamatan Kota, Batang Batang, Gapura, dan Dungkek.
Bambang menjelaskan, kasus gagal tanam dan panen memang berpotensi terjadi di lahan pertanian yang terendam air minimal tiga hari.
Kalau genangan air hanya sehari dan langsung surut, tanaman padi di lahan pertanian itu kemungkinan besar masih bisa diselamatkan.
"Kasus gagal tanam maupun panen padi itu berpotensi besar jika terendam air minimal tiga hari. Namun, persoalan teknis tersebut juga tergantung kondisi di lapangan," ujarnya.
Ia belum berani memastikan adanya kasus gagal tanam maupun panen setelah terjadinya genangan air di lahan pertanian di beberapa kecamatan tersebut.
"Sekali lagi, kami masih menunggu laporan dari staf yang sekarang masih di lapangan untuk melihat langsung kondisi riil sekaligus menghitung luasan lahannya," kata Bambang, menegaskan.
Pantauan di lapangan, genangan air di lahan pertanian di beberapa lokasi, di antaranya di Desa Mandala Kecamatan Gapura dan Desa Jenangger Kecamatan Batang Batang, sudah surut. (*)