Surabaya (Antara JAtim) - Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim Brigjen Pol Amrin Remico menyatakan, tren peredaran gelap narkoba di tahun 2017 masih tetap akan didominasi sabu-sabu.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, 2017 ini trend narkoba jenis sabu-sabu, ekstasi, ganja dan pil koplo masih tetap mendominasi peredaran gelap narkoba di masyarakat," kata Brigjen Pol Amrin Remico di Surabaya, Senin.
Dia mengatakan, hal itu dikarenakan kebanyakan orang belum mau sembuh secara pribadi, meskipun sudah direhabilitasi. Sehingga kebutuhan terhadap narkoba jenis ini masih terus ada.
Ditanya terkait narkoba model maupun jenis baru, Amrin mengaku belum ada. Tapi, pihaknya tak menampik kalau saat ini BNNP Jatim masih menyelidiki keberadaan narkoba jenis baru di Jatim, seperti Tembakau Gorilla.
"Tembakau Gorilla berbeda dengan ganja, karena tembakau ini sudah dicampur dengan zat-zat kimia lain, sehingga efeknya lebih berat dan dahsyat daripada ganja," paparnya.
Selain itu, untuk narkoba jenis ganja merupakan murni daun atau batangnya. Sementara Tembakau Gorilla campurannya bahan kimia yang lebih membahayakan dari segi efeknya. Untuk di Jatim, Amrin mengaku, petugas BNNP masih melakukan penyelidikan dan pengembangan terkait Tembakau Gorilla.
“Sebenarnya di Permenkes istilah kimianya bukan Tembakau Gorilla, tapi saya lupa istilahnya. Hanya saja sebutan untuk penjualannya ya Tembakau Gorilla. Untuk itu, kita (BNNP) masih menyelidiki kebedaraan Tembakau Gorilla di Jatim,” tegas Amrin.
Disinggung terkait kerjasama dengan Polda Jatim, dimana Kapolda Jatim yang baru memfokuskan pada penegakan kasus narkoba, mantan Kepala BNNP Jateng ini menambahkan, antara BNNP Jatim dan Polda Jatim sudah terjalin kerjasama sejak dari dulu. Amrin mengatakan, Polri dan BNN bekerjasama dalam bidang personil, bidang operasional, razia bersama gabungan.
“Polda Jatim dan BNNP Jatim itu melekat, memang sejak dari dulu kerjasama ini sudah ada. Kan personil BNNP juga berasal dari Polda Jatim. Ke depan, kerjasama ini diharap bisa menekan angka peredaran gelap narkoba di Jawa Timur,” harapnya.
Selain kerjasama dengan Polda Jatim, Amrin menegaskan bahwa pola penanganan BNNP Jatim tetap sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun, pihaknya menghimbau dan meminta kerjasama dari masyarakat terkait informasi peredaran narkoba. Sebab, sifat seseorang yang menggunakan narkoba ini sembunyi-sembunyi dan diam-diam. Maka dari itu, pihaknya perlu informasi dari masyarakat.
“Nantinya informasi dari lingkungan masyarakat inilah yang akan kita selidiki, selain daripada penyelidikan yang dilakukan petugas kami. Apa yang tidak kami ketahui di lingkungan masyarakat, bisa kami dapatkan informasinya,” pungkasnya. (*)