Madiun (Antara Jatim) - BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madiun, Jawa Timur, melatih 25 orang dari berbagai elemen masyarakat yang nantinya akan bertugas sebagai kader penggerak BPJS di wilayah masing-masing untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap BPJS Ketenagakerjaan (BPJS TK).
"Para kader penggerak tersebut berasal dari berbagai elemen, di antaranya, akademisi, serikat pekerja, tokoh masyarakat, pekerja sosial masyarakat (PSM), wiraswasta, perangkat desa, serta organisasi kemasyarakatan seperti gapoktan, karang taruna, dan NU," ujar Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madiun Suwandoko, kepada wartawan Kamis.
Pelatihan dilakukan selama dua hari, mulai hari Rabu (19/10) hingga Kamis (20/10) bertempat di Hotel Sun City Kota Madiun.
Ia menjelaskan, tujuan dari pelatihan tersebut adalah untuk menumbuhkan kepedulian dan memberikan pengetahuan masyarakat terhadap program BPJS TK. Selain itu, juga untuk meningkatkan hubungan antara BPJS TK dengan berbagai pihak yang muaranya menjadi alternatif dalam upaya peningkatan kepersertaan dan iuran.
"Selama ini, jumlah kepesertaan BPJS TK di wilayah eks-Keresidenan Madiun masih rendah, yakni baru mencapai 30 persen. Hal itu disebabkan karena minimnya pengetahuan dan kepedulian tentang program BPJS TK," kata dia.
Karena itu, pihaknya menggandeng kader penggerak dari berbagai elemen masyarakat untuk menjadi perwakilan dan perpanjangan tangan BPJS TK di masyarakat.
"Sehingga para kader ini mampu memberikan informasi mengenai semua hal yang berhubungan dengan program BPJS TK dan berkontribusi dalam potensi peningkatan kepesertaan," tambahnya.
Kepala Bidang Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madiun Nurhadi Wijayanto mengatakan, metode pelatihan yang diberikan adalah dengan cara penyampaian materi yang disampaikan oleh narasumber secara langsung dan dilanjutkan dengan diskusi.
"Untuk narasumber, kami menggandeng Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Madiun Pak Suyoto dan perwakilan dari Kejaksaan Negeri Madiun," kata dia.
Adapun materi yang diberikan ada dua jenis, yakni materi internal BPJS TK dan eksternal. Materi internal di antaranya tentang bidang pemasaran, pelayanan, umum/SDM, dan keuangan. Sedangkan materi eksternal adalah tentang peraturan perundang-undangan dan perbankan yang diberikan oleh pihak kejaksaan.
Kader juga diajarkan tentang tata cara pendaftaran sampai dengan prosedur klaim. Hal itu agar peserta tidak menemui kendala di lapangan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai kader penggerak.
Pihaknya berharap, dengan program Kader Penggerak 2016, masyarakat lebih peduli akan pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan sesuai dengan yang diamanahkan UU Nomor 40 Tahun 2004 dan UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS yang programnya meliputi Jaminan Kematian, Jaminan kecelakaan Kerja, Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua.
Data BPJS Ketenagakerjaan Madiun mencatat, jumlah kepesertaan dari pekerja perusahaan yang aktif di wilayah kerjanya saat ini telah mencapai 44.787 orang. Sedangkan jumlah peserta bukan penerima upah aktif per Agustus 2016 di wilayah kerjanya mencapai 3.350 peserta. Jumlah tersebut meliputi daerah Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Pacitan. (*)