Surabaya, (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mematangkan peta pembangunan Terminal 3 (T-3) Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya dengan memanggil direksi Angkasa Pura 1 beserta Bupati Sidoarjo, sekaligus pembahasan teknis pembebasan lahan setempat.
"Saya akan bertemu pimpinan AP 1 dan bupati pada Selasa (5/1) di Gedung Negara Grahadi Surabaya untuk membahas pembangunan T-3 Juanda," ujar Pakde Karwo, sapaan akrabnya, ketika ditemui di kantornya, Jalan Pahlawan Surabaya, Senin.
Menurut dia, pertemuan akan khusus membahas rencana pembangunan T-3 serta landas ancang ganda, terutama persoalan pembebasan tanah-tanah milik sejumlah pihak yang luasnya mencapai 2 ribu hektare.
"Sebagian besar atau 60 persennya reklamasi laut (Laut Jawa), tapi sisanya daratan. Nah, di sinilah kami akan berbicara terkait lokasi tanah, perlunya berapa dan lainnya," ucap mantan Sekdaprov Jatim tersebut.
Selain itu, ia juga merasa perlu mengetahui titik-titik yang dibuat oleh AP 1 Juanda agar diketahui Bupati Sidoarjo selaku pemimpin di daerahnya.
"Termasuk saluran udara tegangan ekstra tinggi (sutet) listrik yang terdapat di sekitar lokasi. Pada Rabu (6/1) giliran saya bertemu direksi PLN khusus membahas persoalan ini," tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Jawa Timur Wahid Wahyudi mengatakan bahwa pembangunan fisik T-3 Juanda sudah dimulai akhir 2016 dan diharapkan mulai beroperasi pada 2019.
"Terutama pembangunan tahap pertama dan satu landas pacu (ancang) yang digunakan pada tiga tahun mendatang. Satu landas pacu lagi akan menyusul beserta penyempurnaan bangunan T-3 yang didesain berada di tengah antara dua landas pacu," ujarnya.
Jika T-3 sudah selesai dan dua landas ancang dioperasikan maka terminal yang diklaim termegah se-Asia Tenggara itu mampu menampung kapasitas 70 juta calon penumpang dengan disediakan 164 unit garbarata sebagai penunjang kenyamanan fasilitas.
"Yang pasti T-3 dan dua landas pacu nantinya mampu membantu padatnya dua terminal sekarang. Tentu saja potensi pertumbuhan ekonomi Jatim akan semakin berkembang," tambah Penjabat Bupati Lamongan itu.(*)
