Madiun (Antara Jatim) - Serapan APBD Kota Madiun, Jawa Timur, selama tahun 2015 tercatat oleh SKPD berwenang yakni Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) setempat, masih minim.
Data BPKAD Kota Madiun mencatat, hingga pertengahan Oktober, serapan APBD baru mencapai Rp500 miliar atau sekitar 50,57 persen dari kekuatan APBD Kota Madiun yang mencapai sekitar Rp989 miliar.
"Kita memang masih minim penyerapan APBD-nya. Hal ini karena berbagai faktor peyebab," ujar Kepala BPKAD Kota Madiun, Agus Purwo Widagdo, di Madiun, kepada wartawan, Jumat.
Menurut dia, terdapat dua SKPD yang merupakan penyumbang terbesar terlambatnya penyerapan anggaran, yakni dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudmudora).
Hal itu karena dua SKPD tersebut paling banyak memiliki proyek fisik yang penyerapannya hingga pertengahan Oktober ini tidak lebih dari 50 persen.
Menindaklanjuti minimnya penyerapan anggaran tersebut, BPKAD akan intensif melakukan evaluasi terhadap SKPD pengguna anggaran untuk memaksimalkan waktu yang hanya tinggal dua bulan.
"Penyerapannya yang paling minim ada di Dinas PU dan Dinas Pendidikan. Insya Allah, ada sisa waktu dua bulan akan kita manfaatkan semaksimal mungkin," kata dia.
Meski lamban, pihaknya menargetkan Pemerintah Kota Madiun akan mampu menyerap APBD tahun 2015 hingga 85 persen pada akhir tahun mendatang.(*)