Pamekasan (Antara Jatim) - Ribuan orang pengantar calon haji dari berbagai kecamatan di Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, Kamis malam, menginap di area Monumen Arek Lancor yang merupakan taman kota di wilayah itu.
Warga yang kebanyakan dari berbagai pelosok desa ini sengaja menginap di ruang terbuka di taman kota itu, demi untuk mengantar keberangkatan sanak familinya yang hendak menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah.
"Karena sesuai jadwal pemberangkatan calon haji dari Pamekasan menuju Surabaya mulai pukul 04.30 WIB pagi," kata salah seorang keluarga calon haji asal Kecamatan Batumarmar, Pamekasan Sulaiman.
Warga yang menginap di taman kota Pamekasan ada yang tidur di bawah pepohonan, trotoar jalan, ada pula yang tidur di dalam mobil yang mereka bawa.
Sedangkan calon haji yang hendak menunaikan ibadah haji umumnya menginap di hotel yang ada di Kota Pamekasan.
Warga pengantar calon haji ini datang ke area monumen Arek Lancor Pamekasan dengan mengendarai berbagai jenis kendaraan bermotor. Umumnya menggunakan mobil dengan bak terbuka. Namun, khusus calon haji, dan kerabat terdekatnya, menggunakan mobil pribadi.
Tidak sedikit diantara para pengantar calon haji ini yang menggunakan kendaraan roda dua sambil berkonvoi layaknya kampanye partai politik.
Mobil yang mengangkut rombongan pengantar calon haji ini, semuanya diberi tanda pengenal bertuliskan "Rombongan Jemaah Haji" berikut nomor kelompok terbangnya.
Mengantar calon haji dengan melibat banyak orang sebagaimana di Pamekasan tersebut merupakan tradisi masyarakat di wilayah ini. Mereka menganggap haji merupakan ibadah yang sangat mulia, dan orang yang bisa naik haji, dianggap oleh sebagian masyarakat Pamekasan sebagai orang terpandang, mampu secara ekonomi dan memiliki status sosial lebih tinggi dibanding masyarakat pada umumnya.
"Makanya, kalau orang Madura itu, gelar haji pada namanya dihilangkan, biasanya marah-marah. Karena haji itu dinggap sebagai jelas dalam status sosial," kata pengamat masalah-masalah sosial di Pamekasan, Sulaisi Abdurrazaq.
Sementara sejak Kamis malam, petugas kepolisian dari Satuan Lalu Lintas Polres Pamekasan mulai memberlakukan sistem buka tutup di sepang ruas jalur lalu lintas dari, dan menuju menuju Monumen Arek Lancor, Pamekasan.
Petugas gabungan dari unsur polisi, TNI, Satpol-PP dan Dishubkominfo Pemkab Pamekasan terlihat mulai berjaga-jaga di sejumlah titik di sekitar jantung kota itu.
"Ada 200 personel lebih yang kami terjunkan khusus untuk mengamankan keberangkatan calon haji di Pamekasan ini," kata Kabag Ops Polres Pamekasan Kompol Sarpan.
Menurut Kasi Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Pamekasan Ilyasak, jumlah calon jemaah haji (calhaj) Pamekasan yang menunaikan ibadah haji tahun ini sebanyak 646 orang.
Para calon haji ini tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 50 dan 52. Mereka akan berangkat dari Pamekasan menuju Asrama Haji Sukolilo di Surabaya pada 11 September 2015.
"Kloter 50 akan berangkat pukul 4.30 WIB, sedangkan kloter 52 pada pukul 6.30 WIB," katanya.
Semula, jumlah calhaj asal Pamekasan yang akan berangkat sebanyak 651 orang. Namun karena sebanyak 5 orang calhaj cadangan gagal, karena visanya tidak keluar, maka tinggal 646 orang.
Rombongan calhaj asal Pamekasan ini akan dikawal petugas kepolisian dari patroli Satuan Lalu Lintas Polres Pamekasan dengan menggunakan mobil patrol pengawal hingga di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. (*)