Kediri (Antara Jatim) - Kampus Universitas Nusantara PGRI Kediri, Jawa Timur, mengaku mengeluarkan 2.000 mahasiswanya karena tidak melakukan daftar ulang.
"Kami merilis mahasiswa angkatan 2008 masih ada yang belum lulus. 2.000 mahasiswa kami keluarkan karena dua semester tidak masuk berturut-turut dan tidak daftar ulang. Mereka sudah keluar," kata Rektor UNP PGRI Kediri Samari di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan, keputusan itu dilakukan agar tidak membebani kampus. Terlebih lagi, saat ini status kampus masih nonaktif karena rasio dosen dan mahasiswa tidak ideal. Jumlah dosen di kampus itu sekitar 250 orang, sementara jumlah mahasiswanya sampai 18 ribu orang.
Ia mengatakan, beberapa kebijakan akan diambil seiring dengan evaluasi dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristek-Dikti) tersebut. Selain memberlakukan DO bagi mahasiswa yang dua semester berturut-turut tidak melakukan daftar ulang, ia juga meminta mahasiswa lulus tepat waktu.
Walaupun status kampus UNP PGRI Kediri nonaktif, pihak kampus tetap membuka pendaftaran mahasiswa baru. Setiap tahun ada sekitar 4.000 mahasiswa baru diterima di kampus ini.
Selain itu, nantinya juga akan mengevaluasi penerimaan mahasiswa baru. Untuk jurusan yang terlalu "gemuk" nantinya akan dikurangi lagi penerimaan mahasiswa barunya, sehingga tidak terlalu gemuk.
Samari mengatakan, kampus akan berupaya keras membenahi akademik kampus menjadi lebih baik lagi. Dalam waktu dekat, juga direncanakan akan merekrut kembali dosen, sehingga nantinya rasio antara dosen dengan mahasiswa lebih baik lagi dan menjadi ideal.
Tim dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristek-Dikti) melakukan audit akademis di kampus Universitas Nusantara PGRI Kediri, terkait dengan status nonaktif kampus tersebut.
Pemeriksaan sementara, diketahui terdapat beberapa masalah, seperti tentang rasio antara dosen pengajar dan mahasiswa. Sejumlah jurusan rasionya dinilai tidak masuk akal, karena melebihi dari porsi ideal kegiatan belajar mengajar.
"Ada indikasi aneh, dimana beberapa program studi indikasinya tidak sehat. Rasio dosen dan mahasiswa tidak rasional," ujar Ketua Tim Audit Akademis Kementerian Ristek-Dikti Supriadi Rustad.
Untuk jurusan PAUD rasionya adalah 1:340 (satu dosen dengan 340 mahasiswa), jurusan manajemen 1:90, jurusan bimbingan konseling 1:139, jurusan pendidikan jasmani dan kesehatan 1:190, dan jurusan PGSD 1:115. Padahal, secara ideal, antara dosen dengan mahasiswa untuk jurusan IPA adalah 1:35 dan IPS 1:45. (*)
Kampus UNP Kediri Keluarkan 2.000 Mahasiswa
Jumat, 10 Juli 2015 19:59 WIB
"Kami merilis mahasiswa. 2008 masih ada mahasiswa yang belum lulus. 2.000 mahasiswa kami keluarkan karena dua semester tidak masuk berturut-turut dan tidak daftar ulang. Mereka sudah keluar,"