Bojonegoro (Antara Jatim) - Komandan Sub-Satgas Pengamanan Obyek Vital Jawa Timur Letkol. Kavaleri Donova Pri Pamungkas menyatakan pengamanan obyek vital lapangan sumur minyak tua di Kabupaten Bojonegoro melibatkan 89 personel TNI akan berlangsung enam bulan.
"Pengamanan lapangan sumur minyak tua di Bojonegoro, dengan menempatkan 89 personel TNI dimulai sejak 1 Juli lalu," jelas dia, yang juga Komandan Kodim 0813 Bojonegoro, Rabu.
Ia menyebutkan sebanyak 89 personel TNI yang ditempatkan untuk mengamankan lapangan sumur minyak tua di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan dan Malo yaitu dari Brigif 16 Kediri, Korem 082 Mojokerto, Polisi Militer (PM) dan Kodim 0813.
"Targetnya menjaga kondisi penambangan sumur minyak tradisional berjalan kondusif, termasuk mencegah agar tidak ada pengeboran sumur minyak baru secara 'ilegal', yang dilakukan investor," katanya, menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan sejumlah investor dari dalam dan luar negeri mulai membawa keluar peralatan pengeboran dari lokasi lapangan sumur minyak tua di daerah setempat.
"Data kami ada sekitar 30 investor yang masuk menanamkan modalnya di lapangan sumur minyak tua atas rekomendasi KUD pengelola sumur minyak tua," ujarnya.
Terakhir, jelas dia, sebanyak 25 truk tronton membawa peralatan berat pengeboran milik investor, yang dimanfaatkan untuk melakukan pengeboran sumur minyak baru di Desa Kedewan, Kecamatan Kedewan.
"Mereka melakukan pengeboran secara 'ilegal' hanya berdasarkan kerja sama dengan KUD Usaha Jaya Bersama (UJB) yang mengelola lapangan sumur minyak tua, sejak Nopember 2014," paparnya.(*)