Madiun (Antara Jatim) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun, Jawa Timur, mencatat laju inflasi di kota setempat pada bulan April tahun 2015 mencapai 0,39 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 116,95. Kasie Statistik Distribusi BPS Kota Madiun, Sri Marheningrum, Rabu, mengatakan, pada bulan April 2015, delapan daerah di Jawa Timur yang menjadi lokasi survei IHK mengalami inflasi, sedangkan Madiun merupakan urutan tertinggi ketiga. "Inflasi tertinggi terjadi di Kota Malang sebesar 0,49 persen, Kota Surabaya sebesar 0,41 persen, dan Kota Madiun sebesar 0,39 persen," ujar Sri Marheningrum saat dihubungi. Sementara inflasi di Kabupaten Banyuwangi dan Kota Probolinggo, masing-masing 0,36 persen, Kota Kediri sebesar 0,31 persen, Kabupaten Jember sebesar 0,17 persen, dan Sumenep 0,05 persen. Berdasarkan data BPS Kota Madiun, inflasi Madiun terjadi karena kenaikan harga pada sejumlah kelompok pengeluaran. Dari tujuh kelompok pengeluaran yang ada, tercatat empat di antaranya mengalami inflasi. Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, yakni, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,40 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,15 persen; kelompok sandang sebesar 0,01 persen; dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 2,68 persen. "Adapun, komoditas yang memberikan andil besar terjadinya inflasi adalah BBM, elpiji, dan sejumlah komoditas lain," ungkap Sri. Selanjutnya, dua kelompok pengeluaran tidak mengalami perubahan indeks, yaitu kelompok kesehatan serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga. Sementara, kelompok bahan makanan merupakan satu-satunya kelompok yang mengalami penurunan indeks atau deflasi, yaitu sebesar -0,94 persen. Pada April 2015, di tingkat regional (Jawa Timur) dan nasional juga mengalami inflasi, yakni sebesar 0,39 persen dan 0,36 persen. (*)
Inflasi Kota Madiun April Capai 0,39 Persen
Rabu, 6 Mei 2015 11:19 WIB