Surabaya (Antara Jatim) - Pengembang berbagai produk properti lokal, PT Dian Istana Group membidik pasar kelas menengah di Jawa Timur karena kian besarnya potensi dan daya beli masyarakat di provinsi itu pada saat ini. "Untuk mengoptimalkan kalangan masyarakat itu, kami mulai mengembangkan proyek landed house di kawasan Menganti, Gresik, SWP Residence," kata Manager Marketing PT Dian Istana Group, Jovita Novianti, di Surabaya, Senin. Ia menjelaskan, proyek properti tersebut dikembangkan di atas lahan seluas total 35 hektare. Dari area itu, sebagai pembangunan tahap I pihaknya siap mendirikan 300 unit hunian di lahan seluas lima hektare. "Kami yakin, total hunian itu bisa terjual habis. Hal tersebut ditunjang besarnya animo masyarakat terhadap produk kami," ujarnya. Ia menambahkan, hingga kini proyek tahap I yang mulai dipasarkan tahun lalu mencatatkan angka penjualan hingga 50 persen dari total hunian. Kemudian, pada awal Mei mendatang ada puluhan unit rumah terbangun. "Bahkan saat itu, kami juga melakukan serah terimakan kepada sejumlah pembeli," katanya. Ia menyebutkan, besarnya penjualan rumah di proyek tersebut dipengaruhi oleh harga jual hunian yang terjangkau, kualitas bangunan, dan lingkungan yang asri. Dari banyaknya pembeli, dominasi 90 persen berasal dari Surabaya sedangkan 10 persen lainnya daerah lain. "Untuk harga, hunian di proyek kami berlaku antara Rp340 juta hingga Rp775 juta per unit. Ketentuan itu sudah mengalami kenaikan tiga kali sejak dipasarkan senilai Rp290 jutaan per unit," katanya. Pada tahun ini, prediksi dia, pihaknya siap menaikkan kembali harga jual huniannya mencapai lima persen. Faktor kenaikan harga di antaranya harga bahan bangunan. "Sebelum menetapkan harga baru, kami harap konsumen sudah mulai beli. Ini kesempatan yang baik bagi pasar properti," katanya. Di sisi lain, lanjut dia, mengenai sistem pembayaran maka konsumen bisa memilih berbagai skema. Seperti, kredit kepemilikan rumah (KPR), inhouse, serta tunai. Khusus KPR, pihaknya bekerja sama dengan beberapa bank misalnya Bank Mandiri, BTN, dan BRI. "Sementara, BNI dan BCA masih dalam tahap proses kerja sama. Kalau Mandiri, kami memberikan bunga KPR 9,5 persen fixed selama satu tahun dan untuk pilihan inhouse tersedia angsuran hingga 12 kali," katanya.(*)
Berita Terkait

Pengembang hunian Sidoarjo laksanakan akad massal bersama BTN
21 Juni 2025 17:51

Komisi A DPRD Surabaya minta pengembang taati aturan pemerintah kota
12 Juni 2025 20:51

Emil Dardak tegaskan pentingnya tertib tata ruang ke pengembang
13 Maret 2025 13:07

Menteri PKP buat daftar hitam pengembang rumah subsidi nakal
4 Maret 2025 15:47

Apple Developer Academy keempat di Indonesia resmi dibuka di Bali
4 Maret 2025 15:35

Pengembang sebut Proyek SWL masih dalam proses kajian AMDAL
1 Maret 2025 08:01

Pengembang sebut minat kelas menengah beli rumah tunjukkan tren positif
26 Januari 2025 11:03

Pimpinan DPRD Surabaya dorong pemkot umumkan pengembang nakal
12 Januari 2025 17:33