Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemdikbud Prof Nizam menilai soal Bahasa Inggris pada ujian nasional (UN) "paper based test" (PBT) yang dikerjakan peserta UN di Jawa Timur yang bermasalah tidak akan dinilai alias "bonus". "Kasus ini hanya terjadi di Jatim, sebab CD (Compact Disc) yang didistribusikan untuk Jatim tidak sesuai dengan materi dalam teks soal. Itu terjadi karena yang mencetak naskah soal dengan yang membuat CD listening itu dua perusahaan berbeda," katanya per telepon, Rabu. Oleh karena itu, ia meminta dinas pendidikan untuk menginstruksikan siswa agar fokus mengerjakan soal "reading" karena soal "listening" tidak akan dinilai (bonus). "Agar tidak merugikan peserta UN, soal komponen listening yang bermasalah akibat adanya perbedaan antara teks soal dengan CD itu tidak akan digunakan dalam penilaian," katanya. Secara terpisah, Kepala Pendidikan Provinsi Jawa Timur , Saiful Rachman, mengatakan pihaknya sudah menyampaikan masalah itu kepada Puspendik Kemdikbud. "Sudah kami laporkan dalam berita acara," ujarnya. Senada dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan Surabaya M Ikhsan membenarkan ada empat butir soal listening yang bisa dijawab, namun seluruh soal listening tetap tidak perlu dikerjakan, karena membingungkan siswa. (*)
Puspendik: Soal UN "PBT" Bermasalah jadi "Bonus"
Rabu, 15 April 2015 18:51 WIB
