Surabaya (ANTARA) - Executive Officer Yamaha Corporation Toshiaki Goto menyampaikan apresiasi terhadap iklim investasi di Jawa Timur, khususnya di kawasan industri Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) yang dinilai profesional dan responsif terhadap kebutuhan pelaku usaha.
“Kami sangat menghargai lingkungan operasional yang kondusif di Jawa Timur. Perbaikan infrastruktur, kemudahan komunikasi, serta respons cepat dari pengelola PIER menciptakan rasa aman dan nyaman untuk investasi jangka panjang,” ujar Goto melalui keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Rabu.
Apresiasi tersebut disampaikan saat Yamaha menerima kunjungan delegasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang dipimpin Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak di kantor pusat Yamaha Corporation, Hamamatsu, Prefektur Shizuoka, Jepang.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Direktur Utama PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) Didik Prasetiyono.
Goto juga menyampaikan bahwa Yamaha memiliki hubungan panjang dengan Indonesia. Selama lebih dari lima dekade, Yamaha mengoperasikan dua fasilitas produksi di PIER yang berfokus pada pembuatan alat musik tiup dan speaker, serta berperan penting dalam rantai pasok global perusahaan.
“Sejak didirikan pada 1887, Yamaha telah berkembang menjadi salah satu produsen alat musik dan elektronik terbesar di dunia, yang menjunjung tinggi kualitas dan inovasi,” ujarnya.
Wakil Gubernur Emil Dardak dalam kesempatan itu menegaskan komitmen Pemprov Jatim untuk terus membangun hubungan yang terbuka dan fleksibel dengan para investor.
“Kami menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, keberlangsungan usaha, dan perlindungan sosial. Semangat ini yang kami bawa dalam kunjungan ke Yamaha Corporation,” kata Emil.
Dalam pertemuan yang sama, Direktur Utama PT SIER Didik Prasetiyono menandatangani kerja sama “GreenGuard Alliance: Yamaha–SIER Partnership for Liquid Waste Management & Safe Work Environments” bersama Presiden Direktur PT Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia Hiromichi Ichimura.
Menurut Didik, SIER terus memperkuat infrastruktur kawasan PIER guna mendukung efisiensi logistik dan kenyamanan operasional tenant.
SIER juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mendampingi pengelolaan lingkungan, termasuk penanganan limbah cair dan pengendalian lingkungan kerja.
“Keberhasilan kawasan industri tidak hanya diukur dari fasilitas yang tersedia, tapi dari kualitas layanan dan hubungan yang dibangun. Jawa Timur kami dorong menjadi rumah investasi global yang aman, adaptif, dan berkelanjutan,” kata Didik.